Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat Pagi Ini

Kompas.com - 23/09/2021, 09:28 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (23/9/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.127,34 atau naik 19,07 poin (0,31 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.108,26.

Sebanyak 252 saham melaju di zona hijau dan 108 saham di zona merah. Sedangkan 191 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,27 triliun dengan volume 1,86 miliar saham.

Baca juga: Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini? Cek di Sini

Pagi ini bursa saham asia hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,8 persen, indeks Strait Times 0,81 persen, dan Shanghai Komposit 0,85 persen.

Wall Street pagi ini juga ditutup hijau dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1 persen, dan indeks S&P 500 0,95 persen, indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq menguat 1,02 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang mengatakan, IHSG diprediksi menguat hari ini. Secara teknikal candlestick indeks membentuk higher high dan higher low mengindikasikan ada potensi menguat jangka pendek.

"IHSG diprediksi menguat, namun penguatan diperkirakan hanya bersifat sementara. Pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana Tapering The Fed dan akan dipengaruhi akan keputusan suku bunga The Fed. Kekhawatiran akan kasus gagal bayar Evergrande sedikit memudar,” kata Dennies.

Baca juga: Sebelum Mulai Investasi Saham, Kenali Dulu Keuntungan dan Risikonya

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat tipis. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.240 per dollar AS, atau naik 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.242 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terdorong oleh situasi pandemi Covid-19 yang mulai membaik.

"Situasi pandemi yang membaik bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS" kata Ariston.

Di sisi lain, penguatan bisa tertahan karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell pada saat mengumumkan hasil rapat dinihari tadi mengindikasikan peluang terjadinya tapering di akhir tahun ini.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp 14.280 per dollar AS hingga Rp 14.230 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com