Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Jangan Ikut-ikutan, Gini Caranya agar Cuan

Kompas.com - 25/09/2021, 19:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena fear of missing out (FOMO) alias takut merasa tertinggal yang berujung pada ikut-ikutan investasi marak terjadi belakangan ini.

Sebagian yang ikut-ikutan investasi bisa saja paham, namun sebagian lainnya tidak.

Jumlah investor pasar modal pun secara drastis meningkat saat pandemi Covid-19, didominasi oleh kalangan milenial. Di akhir Agustus 2021, jumlah investor mencapai 6,1 juta atau meningkat 57,2 persen dibanding 3,9 juta pada akhir tahun 2020.

“Latah ikut-ikutan membeli efek saham secara langsung tanpa dibekali pengetahuan yang cukup bisa membuat tingkat stress meningkat dan keuangan berantakan," kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana dalam siaran pers, Sabtu (25/9/2021).

Baca juga: Beda Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Krizia menjelaskan, setidaknya ada 3 hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memulai investasi. Tiga hal tersebut, adalah:

1. Mengenal profil risiko

Profil risiko adalah tingkat toleransi seorang individu terhadap risiko yang siap ia tanggung. Umumnya, profil risiko seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, tingkat pengetahuan tentang investasi, serta jumlah aset dan kewajibannya.

Krizia menuturkan, seorang individu dengan jumlah aset yang besar dan kewajiban yang kecil memiliki kemampuan yang relatif besar untuk mengambil risiko.

Sebaliknya, individu dengan aset yang kecil dan kewajiban yang besar akan cenderung kurang memiliki kemampuan dalam menanggung risiko. Selain itu, kesiapan menanggung risiko kerap dikaitkan dengan usia.

Investor usia muda cenderung siap mengambil risiko tinggi, sementara yang berusia lanjut cenderung menghindari risiko. Kemampuan dan kesiapan menanggung risiko tidak selalu sejalan.

"Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi, sebaiknya calon investor mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan relevan untuk membantu mengetahui profil risikonya," ucap Krizia.

2. Kelola risiko

Dalam kehidupan sehari-hari, semua orang dihadapkan pada berbagai risiko. Begitu pula dalam investasi, ada risiko yang harus dihadapi.

Krizia lantas mencontohkan, ikut-ikutan investasi secara langsung di instrumen saham tanpa bekal pengetahuan yang mumpuni bisa diibaratkan seperti ikut tren berkendara mobil sport di jalan raya tanpa bekal menyetir.

"Jika setiap risiko dikelola dengan baik, kita bisa menikmati hasil yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Risiko harus dikelola, bukan dihindari," tutur Krizia.

Perlu diingat, investasi secara langsung dalam instrumen saham memang memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga dibarengi oleh risiko yang tinggi.

"Kuasai dulu ilmunya agar bisa mengelola risiko dengan baik," bebernya.

Baca juga: Hasil Investasi Asuransi Syariah Terus Membaik

3. Kenali sarana investasi di pasar saham

Biasanya untuk meminimalisir risiko investasi di saham, kamu bisa memanfaatkan reksa dana saham. Sebab reksa dana saham terdiri dari beragam koleksi saham perusahaan yang pemilihannya ketat oleh manajer portofolio.

Diversifikasi saham dalam sebuah produk reksa dana akan meminimalisir risiko investasi dan membantu meningkatkan potensi imbal hasil investasi.

Jadi, peluang investasi pada pasar modal bisa dimanfaatkan oleh siapa pun. Namun kamu perlu memilih kendaraan investasi yang tepat, sesuai dengan profil risiko masing-masing

"Cocokkan investasi dengan tujuan. Karena jika tidak, investasi kita bisa jadi terlalu berisiko, atau justru malah terlalu konservatif sehingga kehilangan potensi optimal pertumbuhannya. Investasi jangan sekedar ikut-ikutan," pungkas Krizia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com