Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan IHSG Naik 1,3 Persen, RNTH Melonjak Hampir 50 Persen

Kompas.com - 02/10/2021, 07:36 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – IHSG selama sepekan kembali ditutup di zona positif.

Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) periode 27 September– 1 Oktober 2021 naik hampir 50 persen, atau sebesar 48,20 persen menjadi Rp 18,89 triliun, dibanding pekan lalu Rp12,752 triliun

Kenaikan RNTH juga dibarengi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan sebesar 1,37 persen.

Baca juga: Tutup Pekan IHSG Merah, Rupiah Naik Tipis

Meskipun ditutup melemah di level 6.228,84, tetapi posisi ini lebih tinggi dari pekan lalu 6.144,81.

“Peningkatan sebesar 17,22 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa yang berada pada angka 24,834 miliar saham dari 21,186 miliar saham pada pekan sebelumnya,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, Jumat (1/10/2021).

Sementara itu rata-rata frekuensi harian Bursa juga meningkat 9,21 persen menjadi 1.5 juta transaksi dari 1,3 transaksi pada pekan yang lalu.

Nilai kapitalisasi pasar Bursa tercatat sampai dengan pekan ini berada pada nominal Rp 7.644,41 triliun dibanding sepekan lalu Rp 7.538,7 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 1,40 persen.

Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 10,51 triliun dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 15,99 triliun.

Baca juga: [POPULER MONEY] Rencana Pembubaran 7 BUMN | Investasi Bodong Berkedok Robot Trading

Adapun agenda bursa dalam sepekan, diawali oleh penerbitan obligasi oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,7 triliun.

Kemudian, penerbitan obligasi oleh PT Bussan Auto Finance, melalui Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap III Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 775 miliar.

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk pekan ini juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 3 triliun dan Rp 1 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 78 emisi dari 49 Perusahaan Tercatat senilai Rp76,08 triliun.

Total emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 485 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,02 triliun dan 47,5 juta dollar AS diterbitkan oleh 126 Perusahaan Tercatat.

Baca juga: Anak Usaha WIKA Kuasai 100 Persen Saham Produsen Motor Listrik Gesits

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp 4.443,96 triliun dan 400 juta dollar AS.

Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 5,39 triliun.

Pekan ini juga telah diselenggarakan Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI dalam rangka Right Issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Aksi korporasi BRI berupa penerbitan 28,2 miliar saham baru (right issue) digunakan untuk pembentukan Holding Ultra Mikro dan telah terserap seluruhnya, bahkan mengalami oversubscribed.

Right Issue BRI merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga di Asia, dan peringkat ketujuh di seluruh dunia dengan total nilai Right Issue BRI mencapai Rp 95,9 triliun.

Baca juga: Pengertian Buyback Saham dan Dampaknya Bagi Investor

Nominal tersebut terdiri dari Rp 54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai Pemerintah dan Rp 41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik, Rp27,9 triliun di antaranya berasal dari pemegang saham asing.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com