Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Bergerak Menguat Pagi Ini

Kompas.com - 07/10/2021, 09:26 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (7/10/2021). Demian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.423,57 atau naik 6,25 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.417,32.

Sebanyak 241 saham melaju di zona hijau dan 159 saham di zona merah. Sedangkan 162 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,9 triliun dengan volume 2,1 miliar saham.

Pagi ini bursa saham asia hijau dengan kenaikan Nikkei 1,6 persen, Hang Seng Hong Kong 2,24 persen, dan Strait Times 0,86 persen.

Wall Street pagi ini juga ditutup positif dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,3 persen, indeks S&P 500 sebesar 0,41 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq 0,47 persen.

Baca juga: Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Mulai dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper memprediksikan IHSG masih akan meguat hari ini.

Menurut Dennies, secara teknikal candlestick indeks membentuk higher high dan higher low dengan indikator stochastic yang bergerak di area overbought. Hal ini mengindikasikan penguatan.

"Pola tersebut mengindikasikan tren bullish masih cukup kuat namun dalam jangka pendek rentang penguatan mulai terbatas. Kenaikan harga komoditas akan kembali mendorong pergerakan saham-saham sektor energi. Di sisi lain, investor perlu mencermati rilis data ekonomi,” jelas Dennies.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.245 per dollar AS, atau naik 8 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.252 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen positif pasar terhadap aset berisiko.

"Nilai tukar rupiah berpeluang menguat karena sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini dengan kenaikan indeks saham," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: 72 Persen Peserta RUPS Hadir secara Daring lewat EASY.KSEI

Ariston mengatakan, kenaikan harga komoditas juga bisa membantu penguatan rupiah karena komoditas masih menjadi pendorong utama kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia.

Di sisi lain, ekspektasi tapering AS masih membayangi pergerakan nilai tukar. Kemarin data tenaga kerja AS dirilis lebih bagus dari ekspektasi. Hal ini bisa menguatkan ekspektasi tapering di bulan November.

"Ekspektasi ini juga terefleksi di yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun tang terlihat menaik di atas 1,5 persen. Hal ini bisa menekan rupiah menjadi melemah terhadap dollar AS hari ini," kata Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.240 per dollar AS hingga Rp 14.280 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Rawan Aksi Profit Taking, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com