Aspek kemudahan, efisiensi, dan efektivitas merupakan hal yang mereka junjung tinggi. Dalam hal ini, bank digital perlu menyusun produk dan jasa berdasarkan aspek tersebut.
Tampilan aplikasi diusahakan seamless, optimal, dan semudah mungkin. Kurangi tampilan yang terkesan penuh, seperti tombol-tombol yang kurang penting.
Terlalu banyak tombol dan menu menyebabkan paradox of choices. Karena terlalu banyak pilihan, konsumen pun mengalami decision paralysis.
Adapun dari responden yang tahu bank digital, 47 persen di antaranya mengaku pernah menggunakan dan 33 persen mengaku masih menggunakan. Mayoritas pengguna adalah Gen Y atau millenial dan Gen Z atau zoomers.
Secara umum, kedua generasi punya alasan sama ketika memutuskan memakai bank digital, yakni fasilitas yang ditawarkan lebih menguntungkan, dengan rincian Gen Y sebanyak 71 persen dan Gen Z 68 persen.
Perbedaannya, Gen Y lebih tertarik perihal benefit yang ditawarkan (53 persen), sedangkan Gen Z lebih tertarik karena penasaran mencoba produk baru (61 persen).
Baca juga: Simak Tawaran Bunga Deposito Tinggi dari Bank Digital
Infografik Persepsi Milenial dan Gen Z terhadap
Melihat data tersebut, penyedia layanan bank digital perlu membedakan pola komunikasi ketika mendekati dua generasi ini. Ketika mendekati Gen Y, pesan yang disampaikan dapat berupa keuntungan yang didapat, tetapi diusahakan tidak terjebak pada tema ini.
Kami merekomendasikan brand untuk membungkus perihal benefit tersebut ke dalam konteks concern Gen Y. Ini mengingat sebagian besar Gen Y sudah memasuki usia awal 30-an.
Storytelling lewat content marketing yang mengangkat concern Gen Y perihal keuangan dan solusi yang ditawarkan bank digital dapat menjadi salah satu pilihan.
Untuk Gen Z, brand dapat memfokuskan pesan pada experience produk dan layanan. Pasalnya, mayoritas generasi ini belum pernah mempunyai pengalaman berinteraksi dengan bank.
Mereka tidak mempunyai memori terkait cara membuka akun di kantor cabang sehingga tidak dapat membandingkan kemudahan membuka akun secara online.
Patokan Gen Z adalah kemudahan membuka akun di bank digital lain. Pada taraf tertentu, kita dapat mengatakan bahwa standar konversi mereka lebih tinggi daripada generasi sebelumnya.
Kondisi pasar bank digital masih sangat terbuka lebar. Potensi untuk tumbuh dan berkembang masih sangat luas.
Dengan memadukan asosiasi dan image bank digital yang cenderung positif disertai dengan brand message yang tepat dan product experience yang seamless, bukan tidak mungkin brand akan lebih cepat merebut pasar. (*Bagas Adi P, Peneliti Research & Analytics KG Media)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.