Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vladimir Putin Bicara Soal Kripto, Harga Bitcoin Terus Menguat

Kompas.com - 17/10/2021, 06:10 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto bitcoin masih melanjutkan tren penguatannya sejak awal Oktober ini.

Bahkan, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu telah menembus level 61.000 dollar AS per keping atau setara sekitar Rp 866,2 juta (asumsi kurs Rp 14.200).

Sentimen positif kali ini datang dari pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Orang nomor satu Rusia itu mengatakan, aset kripto memiliki hak untuk beredar.

Baca juga: Cara Beli Bitcoin dan Daftar Pedagang Aset Kripto Terdaftar di RI

Bukan hanya itu, Putin menilai, aset kripto bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Namun demikian, Ia belum dapat mengizinkan hal tersebut terealisasi di Rusia.

"Setelah negara tetangganya Ukraina yang beberapa waktu lalu mensahkan aturan mengenai kripto sebagai komoditas, kali ini isyarat toleransi terhadap kripto datang dari Vladimir Putin, Presiden Rusia," kata CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam keterangannya, dikutip Minggu (17/10/2021).

"Ini merupakan kabar yang sangat baik, mengingat beberapa waktu lalu, bank sentral Rusia sempat mewanti-wanti bahwa kripto adalah sesuatu yang fluktuatif dan cenderung tidak menyetujui kripto sebagai alat pembayaran," tambah dia.

Dengan berbagai sentimen positif sejak awal Oktober kemarin, Oscar menilai, bitcoin masih memiliki potensi untuk terus menguat. Ia pun memproyeksikan, aset kripto itu mampu mencetak rekor tertinggi baru.

"Apabila dibandingkan dengan data di tahun 2020 harga bitcoin memang terus naik bahkan bedanya sudah sangat jauh berkali lipat apabila dibandingkan dengan saat ini," ujarnya.

Baca juga: Harga Bitcoin Menguat, Tembus 61.000 Dollar AS Per Keping

Oleh karenanya, Oscar menilai, investor aset kripto perlu mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan bitcoin.

"Bitcoin pun juga potensial memiliki momentum naik kembali karena akan adanya upgrade taproot bitcoin di bulan Oktober-November," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com