Dilansir dari BBC, Profesor Kimia di University College London, Andrea Sella menjelaskan, di dalam tabel periodik kimia, teradapat 118 jenis unsur.
Dari jumlah tersebut, emas merupakan sagu dari 49 elemen yang berada di zona transisi, atau berada di bagian tengah tabel periodik bersama dengan besi, alumunium, tembaga, dan perak.
Emas memiliki unsur kimia yang terbilang unik ketimbang jenis logam lain.
Bijih emas masih cenderung lebih mudah ditambang dan lebih mudah dilebur ketimbang bijih logam lain.
Di sisi lain, bentuk emas juga tak mudah berubah. Emas tak mudah bereaksi terhadap unsur kimia lain.
Baca juga: Apa Itu Merkantilisme?
Hal ini berbeda dengan perak yang memiliki reaksi terhadap sulfur atau besi yang bisa berkarat atau mengalami oksidasi.
Sehingga bisa dikatakan, bentuk emas tidak akan berubah atau tetap sama hingga baribu tahun lamanya.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan emas disebut logam mulia.
Nilai emas sebagai logam yang dianggap mulia juga bisa disebut sebagai sebuah konstruksi sosial.
Bila melihat sejarah panjang emas, bisa dikatakan nilai emas bermula dari penggunaan emas sebagai perhiasan. Hal ini dikarenakan emas yang memiliki warna berbeda bila dibandingkan dengan jenis logam lain yang umumnya berwarna perak atau silver.
Hal ini lah yang membentuk atau mengonstruksi emas sebagai jenis logam yang dianggap berharga.
Di masa kini, orang bisa menukar emas dengan uang, sehingga ia memiliki nilai. Di sisi lain emas juga memberikan efek yang misterius bagi manusia, yakni memberi perasaan nyaman, senang, dan bahagia.
Emas kerap kali juga digunakan sebagai simbol kesejahteraan atau kekayaan. Nilai psikologis emas inilah yang menjadi alasan lain emas disebut logam mulia.
Emas memang dahulu digunakan sebagai mata uang, namun emas bukan satu-satunya logam mulia.
Terdapat jenis logam mulia bernilai tinggi lain, yakni platinum atau paladium. Sama halnya dengan emas, keduanya tak beraksi terhadap unsur kimia lain. Namun demikian, keduanya terlalu langka dan terlalu sulit untuk dibentuk menjadi koin yang bisa disirkulasikan sebagai mata uang.
Untuk bisa menjadi instrumen mata uang, unsur kelangkaan memang diperlukan, namun harus tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga bisa dinilai dengan harga yang masuk akal dan bisa diedarkan di pasar.
Meski tak lagi digunakan sebagai mata uang, penggunaan emas sebagai alat tukar dipercaya bisa kembali terjadi bila terjadi bencana yang menyebabkan penggunaan uang kertas tak memungkinkan untuk dilakukan.
Baca juga: Investasi Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.