JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk membukukan laba bersih senilai Rp 2,26 triliun di kuartal III-2021. Capaian itu naik 37,01 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 1,65 persen di periode yang sama tahun lalu.
Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan pertumbuhan laba terutama disumbang oleh baiknya neraca, baik dari sisi aset maupun liabilitas. Tercatat, aset BSI saat ini menjadi Rp 251,05 triliun atau naik sekitar 10,15 persen (yoy) dari Rp 227,92 triliun.
"(Laba bersih) September sudah lebih besar dibanding akhir tahun kemarin, ini sangat kami syukuri di tengah pandemi dan pelaksanaan konsolidasi yang masih berlangsung sampai 1 November," kata Ade Cahyo dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Lebih Rendah dari Proyeksi, SKK Migas Targetkan Pengeboran Sumur Pengembangan 538 Titik
Dia menuturkan, perolehan laba bersih turut ditopang oleh kinerja berbagai sektor, salah satunya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 219,19 triliun.
Tercatat, tabungan wadiah tumbuh signifikan sebesar 16,22 persen (yoy) atau mencapai Rp 30,35 triliun. Sementara, secara total tabungan bertumbuh 11,57 persen (yoy) mencapai Rp 91,43 triliun.
"Pertumbuhan tabungan memberikan dampak kepada cost of fund menurun, sekarang 2,10 persen atau turun signifikan dari Desember 2020 di angka 2,67 persen," kata Cahyo.
Di sisi lain, bank syariah pelat merah ini mengantongi pertumbuhan pembiayaan 7,38 persen (yoy) yang mencapai Rp 163,32 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan disokong oleh pembiayaan konsumer yang mencapai Rp 77,89 triliun. Jumlah itu naik sekitar 21,43 persen (yoy) dari sebesar Rp 64,14 triliun. Pertumbuhan kedua disusul gadai emas yang tumbuh 15,58 persen (yoy) dengan penyaluran mencapai Rp 4,42 triliun.
"BSI menjaga kualitas pembiayaan (NPF) nett sebesar 1,02 persen," jelasnya.
Baca juga: Bright PLN Batam Bakal Ekspor Listrik ke Singapura
Sementara itu, realisasi pembiayaan komersial BSI sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp 10,58 triliun, tumbuh sekitar 7,29 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp 9,86 triliun.
Adapun untuk sektor mikro berhasil tumbuh sekitar 4,74 persen. Menurutnya, BSI terus mendorong pertumbuhan pembiayaan kepada UMKM sehingga komposisinya hingga September 2021 mencapai 22,93 persen, atau meningkat dari posisi Desember 2020 yang sekitar 22,40 persen.
"Pertumbuhan profit juga dibarengi dengan sikap konservatif untuk mengantisipasi potensi yang mungkin terjadi di masa yg akan datang dengan memperkuat pencadangan," pungkasnya.
Baca juga: Tingkatkan Sistem Keamanan, Jenius Tutup Sejumlah Akses
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.