Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Rendah dari Proyeksi, SKK Migas Targetkan Pengeboran Sumur Pengembangan 538 Titik

Kompas.com - 28/10/2021, 18:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan, pengeboran sumur pengembangan hulu migas bisa mencapai 538 sumur hingga akhir 2021.

Target itu lebih rendah dari proyeksi awal bisa mencapai 616 sumur. Meski demikian, target 538 sumur hingga akhir tahun itu tetap menjadi yang terbesar dalam 5 tahun terakhir.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, terkoreksinya target pemboran sumur pengembangan tahun ini, salah satunya tak lepas dari faktor situasi pandemi Covid-19, sehingga dalam perkembangannya diperkirakan hanya mencapai 538 sumur.

Baca juga: Solar Langka di Beberapa Daerah, BPH Migas Longgarkan Penyaluran

"Ketika dalam 5 tahun terakhir aktivitas pemboran menurun, kondisi ini juga menyebabkan perusahaan penyedia jasa pemboran mengalami penurunan aktivitas dan berkurangnya kesiapan operasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).

Meski demikian, ia menilai, capaian itu tetap membanggakan sebagai hasil kerja keras dan langkah-langkah extraordinary yang dilakukan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk merealisasikan program pemboran sumur pengembangan

Ia bilang, ada banyak tantangan yang dihadapi untuk mencapai target pemboran sumur pengembangan, diantaranya ketersediaan rig. Menurut Julius, SKK Migas dan KKKS telah berupaya untuk mengamankan rig yang tersedia dan mengoptimalkannya.

Hal itu salah satunya dilakukan melalui kontrak bersama penggunaan rig oleh beberapa KKKS. Langkah ini tidak hanya memberikan kepastian jadwal rig, tetapi juga dampak efisiensi biaya, sehingga penerimaan negara menjadi lebih optimal.

"Tantangannya tidak hanya dari aspek ketersedian rig, tetapi juga kesiapan lahan dan penyelesaian perizinan, termasuk Amdal juga menjadi hambatan tersendiri," imbuh Julius.

Adapun dengan target pengeboran sumur pengembangan sebanyak 538 titik di 2021, itu berarti ada peningkatan sekitar 224 persen dari capaian di 2020 yang sebanyak 240 sumur.

Hingga September 2021, pengeboran pengembangan yang sudah diselesaikan mencapai 318 sumur. Maka, untuk mengejar target hingga akhir tahun, SKK Migas telah meningkatkan koordinasi dengan KKKS dan instansi tekait.

Julius bilang, akselerasi terbesar pemboran akan dilakukan di bulan November dan Desember 2021 sebanyak 157 sumur.

Sejalan dengan akselerasi pemboran, dilakukan pula pembangunan flowline sehingga diharapkan hasil dari pemboran sumur tersebut dapat segera dialirkan, sehingga menambah produksi migas nasional," kata dia.

Baca juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Jaga Produksi Migas Blok Rokan

Menurutnya, kondisi saat ini berbeda dengan yang terjadi di akhir 2020 yang justru realisasi pemboran sumur turun jauh karena KKKS menahan investasinya. Maka di tahun ini yakni sejak kuartal III-2021 jumlah pemboran sumur meningkat seiring dengan harga minyak dunia yang terus menanjak tinggi.

"Sehingga pada kuartal IV-2021 diperkirakan KKKS akan meningkatkan investasinya, termasuk di dalamnya pemboran sumur seiring dengan meningkatnya kemampuan cash flow KKKS," jelasnya.

Ia menilai, dampak yang akan dirasakan ke depannya yakni entry level produksi dan lifting migas nasional di awal tahun 2022 akan lebih optimal.

Menurut dia, dengan posisi entry level yang tinggi, seiring mulai terkendalinya Covid-19, pelonggaran mobilitas, serta harga minyak dunia yang masih pada posisi yang tinggi dalam beberapa waktu mendatang, maka kinerja hulu migas nasional di 2022 akan lebih baik.

"Mudah-mudahan tahun depan dapat menjadi momentum turn around untuk kinerja hulu migas yang terus naik hingga 2030 untuk merealisasikan peningkatan produksi 1 juta barrel minyak dan 12 bscfd gas," pungkas Julius.

Baca juga: Harga Minyak Naik, Hulu Migas Sudah Setor Rp 136,8 Triliun ke Negara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com