DUBAI, KOMPAS.com - Perusahaan minyak raksasa Arab Saudi, Saudi Aramco baru saja melaporkan kinerja keuangannya.
Dilansir dari CNBC, Minggu (31/10/2021) Saudi Aramco mencatatkan kinerja pertumbuhan pendapatan hingga 158 persen menjadi sebesar 30,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 431,68 triliun (kurs Rp 14.200).
Peningkatan pendapatan Saudi Aramco disebabkan oleh kian pulihnya perekonomian global serta peningkatan harga-harga minyak dan gas.
Kinerja keuangan Saudi Aramco melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan pendapatan Saudi Aramco sebesar 29,1 miliar dollar AS pada kuartal kali ini.
Baca juga: Fasilitas Saudi Aramco Dirudal, Harga Minyak Mentah Tembus Level 70 Dollar AS
Aramco melaporkan, pendapatan bersih pada kuartal III tahun lalu sebesar 11,8 miliar dollar AS.
"Pendapatan kinerja yang luar biasa pada kuartal III kali ini merupakan jawaban atas aktivitas ekonomi yang meningkat di pasar-pasar kunci serta meningkatkan permintaan energi," ujar Presiden sekaligus CEO Saudi Aramco Amin Nasser.
"Beberapa tantangan masih ada di ekonomi global, sebagian karena adanya sumbatan terkait pasok, namun kami optimistis terhadap permintaan energi yang bakal tetap terjaga," ujar Nasser.
Pada rilis perusahaan disebutkan, Aramco mengatakan meningkatnya pendapatan perusahaan merupakan dampak dari peningkatan harga minyak mentah sekaligus terjadi peningkatan penjualan perusahaan.
Di sisi lain, terdapat margin penyulingan dan bahan kimia yang lebih kuat di kuartal ini, karena perusahaan diuntungkan dari pulihnya permintaan energi global dan peningkatan aktivitas ekonomi di pasar-pasar utama.
Meski terjadi peningkatan pendapatan, Saudi Aramco tengah mendapatkan kritikan dari aktivis yang memandang sebelah mata target emisi perusahaan tersebut.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melonjak, Begini Langkah Kemendag
Perusahaan-perusahaan minyak dan gas, termasuk Aramco dan Adnoc, sebelumnya telah meluncurkan inisitatif iklim hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan KTT perubahan iklim COP26, ketika di sisi lain berencana untuk meningkatkan investasi untuk menaikkan produksi minyak dalam beberapa waktu ke depan.
"Saya pikir beberapa orang akan sepakat, perubahan iklim adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi masyarakat," ujar Chairman Aramco Yasir Al Rumayyan.
"Kita membutuhkan transisi yang tidak mengesampingkan petrokimia yang telah menjadi bagian penting pada kehidupan moderen, termasuk di dalamnya pada ponsel pintar yang saat ini kita gunakan serta di dalam bahan utama produk untuk melawan Covid-19," ujar dia.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 67,80 Dollar AS Per Barrel
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.