Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Masih Jadi Juara Bank dengan Laba Bersih Terbesar

Kompas.com - 03/11/2021, 12:11 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

3. BRI

Bank yang fokus pada segmen pembiayaan UMKM ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 19,07 triliun pada kuartal III-2021, tumbuh 34,74 persen secara yoy dari Rp 14,15 triliun.

Pertumbuhan laba bersih BRI ditopang pertumbuhan laba pada kuartal III tahun 2021 ditopang oleh pertumbuhan kredit konsolidasian BRI pada segmen UMKM yang tumbuh 12,50 persen yoy atau mencapai Rp 848,6 triliun pada akhir September 2021.

Segmen usaha mikro masih mendominasi porsi penyaluran kredit BRI, yakni sebesar Rp 464,66 triliun, kemudian disusul kredit kecil dan menengah Rp 236,77 triliun, kredit korporasi Rp 177,83 triliun, dan kredit konsumer sebesar Rp 147,16 triliun.

Baca juga: BRI Cetak Pertumbuhan Laba 34,7 Persen di Kuartal III Tahun 2021

Dari sisi liabilitas, dana pihak ketiga (DPK) BRI tumbuh menjadi Rp 1.135,31 triliun, dengan proporsi tabungan tercatat Rp 470,16 triliun, tumbuh 7,12 persen secara yoy.

Pertumbuhan itu mengangkat tipis proporsi dana murah BRI pada akhir kuartal III-2021, yakni sebesar 59,60 persen.

Kenaikan DPK juga mendorong aset BRI tumbuh 11,87 persen yoy, menjadi Rp 1.619,77 triliun atau

4. BNI

Meskipun nilainya paling kecil, BNI menjadi bank the big four dengan pertumbuhan laba bersih paling besar. Tercatat laba bersih BNI melesat 73,9 persen secara yoy menjadi Rp 7,7 triliun pada akhir September 2021.

Pertumbuhan laba tersebut utamanya berasal dari pertumbuhan fee based income dan net interest income, masing-masing sebesar 16,8 persen yoy dan 17,6 persen yoy.

BNI berhasil mencatat kinerja penghimpunan dana murah yang sangat sehat, seiring dengan upaya perseroan melakukan transformasi digital. Tercatat komposisi himpunan dana murah atau CASA mencapai 69,7 persen dari total DPK.

Adapun CASA BNI tumbuh 8 persen secara yoy, yaitu dari Rp 431,3 triliun pada kuartal III–2020, menjadi Rp 465,7 triliun pada kuartal III tahun ini.

Baca juga: Komposisi Dana Murah BNI Capai Level Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir

 

Dengan perolehan tersebut, CASA mendominasi DPK yang juga tumbuh 1,4 persen yoy, dari Rp 659,52 triliun, menjadi Rp 668,55 triliun sampai dengan September 2021.

Dengan komposisi pendanaan tersebut, pendapatan bunga bersih BNI meningkat 17,6 persen yoy, dari Rp 24,39 triliun, menjadi Rp 28,70 triliun pada kuartal III-2021.

Selain itu, pertumbuhan NII itu merupakan efek pendistribusian kredit BNI yang masih tumbuh 3,7 persen, yaitu dari Rp 550,07 triliun pada kuartal III-2020, menjadi Rp 570,64 triliun pada kuartal III–2021.

Pada saat yang sama, pendapatan non-bunga BNI tumbuh 14,2 persen yoy, dari Rp 8,94 triliun, menjadi Rp 10,21 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com