Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Halal, Menperin: Indonesia Semestinya Bisa Meraup Keuntungan Paling Besar

Kompas.com - 19/11/2021, 10:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia mengingat potensi yang ada sangat mendukung hal itu.

Saat menjadi pembicara dalam utama dalam Focus Group Discussion (FGD) Global Halal Hub di Jakarta, Kamis (18/11/2021), Menperin menyatakan prihatin sektor industri halal dunia dikuasai negara-negara lain, padahal Indonesia memiliki potensi besar.

"Indonesia semestinya bisa meraup keuntungan paling besar di pasar global," ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Kemenko Perekonomian: Mau Jadi Produsen Global, Produk Halal Indonesia Harus Unik

Menperin menyebutkan sejumlah negara memimpin industri halal dunia, di antaranya eksportir makanan halal dikuasai India, Amerika, dan Brazil.

Sektor farmasi dan kosmetik kata dia, di bawah Singapura. Sementara Inggris dan Nigeria menunjukkan performa yang sangat baik dalam pengembangan industri halal.

"Kompetisi pasar industri halal sangat sengit. Sangat diminati bukan hanya negara muslim, tapi juga non-muslim," kata Menperin dalam FGD yang diselenggarakan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Menurut dia, kondisi tersebut harus memotivasi Indonesia sebagai global halal hub, pusat industri halal dunia.

Pada kesempatan itu Menperin menyatakan mendukung prioritas Wakil Presiden mengembangkan industri produk halal, termasuk meningkatkan ekspor ke pasar global.

Sementara itu Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim mengatakan perlu program quick-win untuk mewujudkan Indonesia produsen produk halal dunia.

Lukmanul Hakim memaparkan ekosistem Global Halal Hub yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan industri halal.

"Global Halal Hub adalah ekosistem yang dibangun untuk mendorong produksi dan pasar produk halal di pasar nasional dan ekspor, khususnya UMKM," ujarnya dalam FGD bertema "Solusi Mengurus Perijinan Ekspor, Legalitas, Sertifikasi dan Standarisasi UMKM Halal".

Program itu bekerja sama dengan Asosiasi Platform Digital Ekspor (PDExpor) yang beranggotakan perusahaan platform digital marketplace yang berorientasi ekspor.

"Mereka sudah berjalan melakukan ekspor dan meningkat di tengah pandemi, kami mendukung dengan memfasilitasi ekosistemnya bersama kementerian dan lembaga terkait,” ujarnya.

Baca juga: Pariwisata Halal dan Wellness Jadi Inisiatif dan Strategi Industri Pasca-pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com