JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia mengingat potensi yang ada sangat mendukung hal itu.
Saat menjadi pembicara dalam utama dalam Focus Group Discussion (FGD) Global Halal Hub di Jakarta, Kamis (18/11/2021), Menperin menyatakan prihatin sektor industri halal dunia dikuasai negara-negara lain, padahal Indonesia memiliki potensi besar.
"Indonesia semestinya bisa meraup keuntungan paling besar di pasar global," ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Kemenko Perekonomian: Mau Jadi Produsen Global, Produk Halal Indonesia Harus Unik
Menperin menyebutkan sejumlah negara memimpin industri halal dunia, di antaranya eksportir makanan halal dikuasai India, Amerika, dan Brazil.
Sektor farmasi dan kosmetik kata dia, di bawah Singapura. Sementara Inggris dan Nigeria menunjukkan performa yang sangat baik dalam pengembangan industri halal.
"Kompetisi pasar industri halal sangat sengit. Sangat diminati bukan hanya negara muslim, tapi juga non-muslim," kata Menperin dalam FGD yang diselenggarakan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Menurut dia, kondisi tersebut harus memotivasi Indonesia sebagai global halal hub, pusat industri halal dunia.
Pada kesempatan itu Menperin menyatakan mendukung prioritas Wakil Presiden mengembangkan industri produk halal, termasuk meningkatkan ekspor ke pasar global.
Sementara itu Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim mengatakan perlu program quick-win untuk mewujudkan Indonesia produsen produk halal dunia.
Lukmanul Hakim memaparkan ekosistem Global Halal Hub yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan industri halal.
"Global Halal Hub adalah ekosistem yang dibangun untuk mendorong produksi dan pasar produk halal di pasar nasional dan ekspor, khususnya UMKM," ujarnya dalam FGD bertema "Solusi Mengurus Perijinan Ekspor, Legalitas, Sertifikasi dan Standarisasi UMKM Halal".
Program itu bekerja sama dengan Asosiasi Platform Digital Ekspor (PDExpor) yang beranggotakan perusahaan platform digital marketplace yang berorientasi ekspor.
"Mereka sudah berjalan melakukan ekspor dan meningkat di tengah pandemi, kami mendukung dengan memfasilitasi ekosistemnya bersama kementerian dan lembaga terkait,” ujarnya.
Baca juga: Pariwisata Halal dan Wellness Jadi Inisiatif dan Strategi Industri Pasca-pandemi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.