Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL: Inovasi Teknologi Tingkatkan Peluang Bisnis Pertanian bagi Petani

Kompas.com - 21/11/2021, 11:10 WIB
Alek Kurniawan,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak seluruh generasi muda untuk terlibat pada kemajuan sektor pertanian, mulai dari hulu hingga hilir.

Melalui peran aktif para pemuda, diharapkan peluang dan potensi pertanian Indonesia dapat digarap secara maksimal guna meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.

Hal itu Mentan SYL ucapkan saat menghadiri acara wisuda keempat Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI-K57) 2021 di Jakarta, Sabtu (20/11/21).

Baca juga: Kementan Dorong Produktivitas Sektor Pertanian dengan Realisasikan Irigasi Perpipaan

"Saya hadir di sini mengajak para lulusan guna melihat bahwa Indonesia negara terbesar keempat dunia dengan daratan yang luas untuk bisa ditanami. Ini belum optimal dan pertanian menjadi peluang bisnis yang sangat besar," kata Mentan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/11/2021).

Ia menegaskan bahwa kerangka intelektual mampu melahirkan agenda manajemen. Pengukuhan sarjana S1 tersebut pun dapat dijadikan sebagai representasi keberhasilan perguruan tinggi dalam mendukung proses pembangunan nasional, termasuk mendukung pembangunan pertanian dengan menghasilkan calon-calon wirausahawan muda yang melek teknologi.

"Pertanian itu lapangan kerja yang terbuka. Sekarang waktu kalian mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan. Saya tunggu lulusan ini membangun Indonesia," pesannya kepada para wisudawan.

Baca juga: Antisipasi La Nina, Kementan Laksanakan Gerakan Pengendalian OPT dan Pengendalian DPI

Pernyataan Mentan bukan tanpa alasan. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian pada triwulan II 2020 tumbuh 16,24 persen secara kuartal atau quarter-to-quarter.

Kemudian, PDB pertanian pada triwulan III dan IV juga tumbuh masing-masing 2,16 persen dan 2,59 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan ini pun mampu menjadi penyelamat perburukan resesi ekonomi nasional.

Selain itu, sektor pertanian pada triwulan I, II, dan III pada 2021 secara konsisten juga masih tetap tumbuh positif dan daya beli terus membaik. Hal ini terlihat dari indikator nilai tukar petani (NTP) Oktober 2021 yang meningkat 0,93 persen dibandingkan September 2021 menjadi sebesar 106,67.

Baca juga: Kementan Fokuskan Alsintan untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Kesejahteraan Petani

"Para generasi muda yang melek teknologi digital saat ini sangat dibutuhkan karena zaman telah mengalami perubahan dari penggunaan teknologi konvensional ke teknologi 4.0. Bahkan, sudah mulai beralih ke society 5.0," ucap Mentan.

Inovasi teknologi, lanjutnya, mempunyai peran penting dalam pembangunan pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan produksi, mengurangi biaya produksi, serta mampu merespons perubahan lingkungan strategis yang terjadi.

“Bisa dibilang, inovasi teknologi turut meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," tegas Mentan.

Baca juga: Lewat JUT dan RJIT, Kementan Ingin Memaksimalkan Produktivitas Pertanian

Rektor IBI- K57 Haswan Yunaz pun memberikan apresiasi kinerja dan perhatian Mentan SYL dalam upaya mendorong kontribusi sektor pertanian yang terus meningkat.

“Hal tersebut memacu kami semua untuk berinovasi serta memanfatkan peluang bisnis dan infomatika yang ada di depan mata. Mentan SYL juga merupakan mantan Ketua Kosgoro Sulawesi Selatan (Sulsel). Jadi, beliau adalah keluarga besar kami. Terima kasih, Pak, sudah memberikan orasi yang memacu kami semua," kata Haswan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com