Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Turun di Tengah Kekhawatiran Surplus Pasokan dan Covid Varian Baru

Kompas.com - 26/11/2021, 13:29 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak ambles lebih dari 2 persen pada perdagangan hari ini, Jumat (26/11/2021).

Pelemahan harga minyak terjadi di tengah kekhawatiran bahwa surplus pasokan global dapat membengkak menyusul pelepasan cadangan minyak mentah yang dikoordinasi Amerika Serikat (AS). Di saat yang sama, varian baru Covid-19 juga mengkhawatirkan investor.

Pukul 10.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2022 melanjutkan penurunan untuk sesi ketiga dan jatuh 2,1 persen menjadi 80,53 dollar AS per barel.

Baca juga: Ironi Sorong Papua Barat, Berjuluk Kota Minyak, BBM Justru Langka

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2021 juga anjlok 2,6 persen ke 76,35 dollar AS per barel. Tidak ada penutupan untuk WTI pada hari Kamis karena liburan Thanksgiving.

Harga minyak kemungkinan turun seiring dengan koreksi di pasar keuangan yang lebih luas di tengah kekhawatiran varian baru akan menekan permintaan dengan membatasi pergerakan lagi, sementara partisipasi pasar telah turun karena liburan di AS, jelas analis CMC Markets Kelvin Wong.

Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan rencana untuk melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis, berkoordinasi dengan negara-negara konsumen besar lainnya, termasuk China, India dan Jepang, untuk mencoba mendinginkan harga.

Pelepasan cadangan minyak seperti itu kemungkinan akan membengkakkan pasokan dalam beberapa bulan mendatang, kata sumber OPEC, menurut temuan panel ahli yang memberi nasihat kepada menteri Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dewan Komisi Ekonomi atawa Economic Commission Board (ECB) memperkirakan surplus 400.000 barel per hari (bph) pada Desember, meningkat menjadi 2,3 juta barel per hari pada Januari dan 3,7 juta barel per hari pada Februari jika negara-negara konsumen melanjutkan rilis, kata sumber OPEC.

Proyeksi kenaikan surplus minyak mengaburkan prospek pertemuan OPEC+, pada 2 Desember untuk memutuskan produksi segera. Kelompok tersebut akan memutuskan apakah akan terus meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari.

Namun, kontrak patokan ditetapkan untuk membukukan kenaikan mingguan pertama mereka dalam hampir sebulan karena volume keseluruhan dari rilis cadangan minyak mentah - diperkirakan 70 juta hingga 80 juta barel - lebih kecil dari perkiraan pelaku pasar.

Baca juga: Harga Minyak Naik, Hulu Migas Sudah Setor Rp 136,8 Triliun ke Negara

"Karena volumenya kecil, saya pikir itu ditujukan untuk mengurangi ketatnya pasokan, daripada berdampak besar pada pasar minyak," Tsutomu Sugimori, presiden Asosiasi Perminyakan Jepang (PAJ), mengatakan kepada wartawan Kamis malam.

Di sisi lain, pada Senin (29/11/2021), kekuatan dunia dan Iran akan melanjutkan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang dapat mengarah pada pencabutan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran.

Namun, kegagalan Iran dan Badan Energi Atom Internasional untuk mencapai kesepakatan sederhana tentang pemantauan fasilitas nuklir Teheran minggu ini menjadi pertanda buruk bagi pembicaraan minggu depan, kata analis Eurasia Henry Rome.

“Bahwa Iran tidak melakukannya, dan malah mengambil garis keras dengan IAEA, adalah tanda negatif lain tentang minatnya untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015,” katanya dalam catatan 24 November.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Minyak anjlok 2% di tengah kekhawatiran surplus pasokan dan varian Covid-19 baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com