JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini, pemulihan ekonomi global tengah berlangsung seiring dengan tren penurunan kasus Covid-19, percepatan vaksinasi dan komitmen pemerintah menekan laju penyebaran varian baru Covid-19.
Kondisi tersebut dinilai dapat mengeluarkan Indonesia dari resesi, dan mendorong iklim investasi tanah air.
Direktur PT Indo Premier Sekuritas, Alex Widi Kristiono mengatakan, harapan baru bagi para investor pasar modal Indonesia, dan inisiatif pemulihan ekonomi domestik yang terus digerakkan melalui kebijakan pemerintah untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi akan mendorong optimisme pasar.
Baca juga: Pangkas Proyeksi, OECD Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021 Hanya 3,3 Persen
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2021 pun mencapai 3,51 persen (yoy) dan terus membaik dari kondisi sebelumnya, hingga pada akhirnya mengeluarkan kita dari resesi yang tentunya menjadi optimisme baru dalam berinvestasi," ujar Alex melalui siaran pers, Jumat (10/12/2021).
Alex mengungkapkan, perkembangan positif ekonomi Indonesia juga berdampak pada sektor pasar modal yang tahun ini telah berkontribusi kurang lebih sebesar Rp 1.200 triliun untuk pembangunan ekonomi.
Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan signifikan terutama di investor retail, baik dalam jumlah investor baru maupun nilai transaksi yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun lalu.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), saat ini jumlah investor pasar modal sudah mencapai lebih dari 6,7 juta orang, dimana lebih dari 3 juta orang (45,7 persen) merupakan investor saham atau melonjak hampir 200 persen sejak sebelum pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.
Baca juga: Apindo Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4-5 Persen di 2022
Begitu juga dengan rata-rata nilai transaksi perdagangan yang ada di Bursa Efek Indonesia, dimana per Oktober 2021 telah mencapai Rp 13,5 triliun atau meningkat hampir 50 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 9,2 triliun.
"Hal ini menunjukkan, upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 telah berhasil mengembalikan, bahkan meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam berinvestasi. Dengan membawa optimisme tersebut,” ungkap Alex.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menjelaskan, di tahun 2022, ada optimisme pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari 2021, walaupun masih ada tantangan yang masih akan terus dihadapi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.