Mendag: Transaksi Trade Expo Indonesia Digital Edition Capai 6,06 Miliar Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan, jumlah transaksi Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) di tahun ke-36 mencapai 6,06 miliar dollar AS. Hal ini diungkapkan Mendag dalam penutupan TEI-DE, Selasa (21/12/2021).

“Yang dihasilkan oleh TEI, meskipun secara digital edition, pada tahun ke-36 ini adalah 6,06 miliar dollar AS,” ujar Lutfi.

Lutfi mengatakan, transaksi terbesar merupakan transaksi dari energi fosil atau batu bara sebesar 2,52 miliar dollar AS, hasil pertanian 792 juta dollar AS, produk kimia 316,7 juta dollar AS, dan dari kelapa sawit 307 juta dollar AS.

Baca juga: Ditelepon Presiden soal Bawang Impor, Ini yang Dilakukan Mendag

Kemudian, perolehan dari herbal dan specimen sebesar 300 juta dollar AS. Sementara kertas dan kertas olahan masing-masing mencapai 300 juta dollar AS dan 298 juta dollar AS.

“Dalam kondisi Covid-19 kita berhasil mencetak rekor baru dalam hasil TEI ini. Kita juga ada dua pilar baru, yang akan menjadi primadona kedepan, pertama industry halal Indonesia, dan kedua tentang bagaimana kita menjadi kiblat baru fashion Islam dunia,” jelas Mendag.

Lutfi mengungkapkan, jumlah visitor atau pengunjung virtual mencapai 32.030 pengunjung yang terdiri dari 8.220 pembeli dari 136 negara. Terdapat 3.720 dari pembeli dari mancanegara, dan 4.499 merupakan pembeli lokal.

Baca juga: Kala Jokowi Mendadak Telepon Mendag soal Impor Bawang Putih Saat Panen

Adapun negara yang banyak mengunjungi, antara lain India dengan jumlah 669 pengunjung, China 145 pengunjung, Malaysia 139 pengunjung, Brasil 138 pengunjung, dan Mesir 116 pengunjung. Mendag bilang, dari hasil TEI, China menempati posisi pertama dengan pembelian 1,68 miliar dollar AS, atau 27,8 persen dari hasil TEI-DE.

Dari 5 negara terbesar, China menempati posisi pertama dengan ekspor non migas Indonesia sebesar 1,6 miliar dollar AS. Mesir menempati posisi kedua sebesar 570 juta dollar AS, Brasil 285,8 juta dollar AS, Jepang di posisi ke-4 sebesar 252 juta dollar AS, dan terakhir India 204 juta dollar AS.

Baca juga: Mendag Lutfi Sebut Perekonomian Indonesia Sudah Mulai Pulih, Ini Indikatornya