Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kripto dan Mobile Banking Diprediksi Jadi Target Utama Serangan Siber Tahun Depan

Kompas.com - 23/12/2021, 15:05 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi mempercepat digitalisasi. Di sisi lain, para penjahat siber juga terus berkembang. Serangan ransomware mencapai skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mengancam ribuan organisasi di seluruh dunia dan bahkan menyandera infrastruktur penting.

Mereka semakin canggih dalam melakukan serangan siber dengan menargetkan berbagai perusahaan dari berbagai industri.

“Survei terbaru kami menemukan, perusahaan di Asia-Pasifik menjaga keamanan data secara komprehensif sebagai tantangan teratas. Terlebih saat memperluas kemampuan karyawan bekerja dari rumah,” jelas Field Chief Security Officer Palo Alto Networks Asia Pacifik dan Jepang, Ian Lim, dalam keterangannya, awal pekan ini.

Baca juga: BCA: Transfer Antarbank Rp 2.500 di myBCA hingga ATM

Dalam laporan terbarunya, Palo Alto Networks juga mengungkapkan lima prediksi keamanan siber di tahun 2022.

Pertama, meroketnya mata uang kripto seperti bitcoin. Saat ini mendorong cara baru penjahat siber dalam melakukan serangan siber di tahun mendatang.

Sifat mata uang kripto yang terdesentralisasi menawarkan anonimitas dan perlindungan identitas penjahat siber. Apalagi mata uang tidak terikat dengan bank sentral. Walhasil, sulit bagi regulator melakukan pelacakan.

Kedua, dengan semakin kaburnya batas antara fisik dan digital, siapa atau apa yang kita percayai akan semakin mempengaruhi keamanan siber kita. Penyerang siber sekarang memiliki ruang gerak yang semakin luas.

Ketiga, perekonomian API (application programming interface) mendorong era baru dari penipuan dan eksploitasi digital. Ketergantungan yang lebih besar pada layanan digital menghadirkan lebih banyak peluang bagi penjahat siber dalam melakukan pencurian identitas, penipuan, dan pengumpulan data yang tidak sah.

Keempat, penyerang akan menargetkan infrastruktur digital penting dari negara-negara. Akan muncul berbagai serangan yang semakin besar dan berani di tahun-tahun mendatang.

Kelima, tenaga kerja atau karyawan di perusahaan semakin membutuhkan solusi tanpa batas, termasuk solusi keamanan siber. Efek work from home (WFH), solusi untuk mendukung karyawan tentunya semakin diperlukan.

Baca juga: Ahli Waris Moertadi bin Naib Bantah KKP soal Sengketa Tanah Politeknik AUP

“Bekerja secara remote atau WFH menjadi perluasan dan menjadi pemicu bisnis maupun tim TI untuk mengadopsi teknologi yang dibutuhkan, terutama tentang keamanan informasi,” ujar Country Manager Palo Alto Networks, Indonesia, Adi Rusli.

Kaspersky juga memprediksi hal serupa. Perusahaan keamanan siber ini mengamati kelompok ancaman yang disponsori negara (state sponsored). Mereka menargetkan industri cryptocurrency di tahun 2022.

Laporan ‘Cyberthreats to Financial Organizations in 2022’ Kaspersky, menyatakan pelaku kejahatan siber juga tidak ingin tertinggal di belakang dan beradaptasi demi mengejar keuntungan. Sama seperti Palo Alto, kripto juga menjadi target serangan berdasarkan penelitan Kaspersky.

Target serangan ke mata uang kripto semakin tumbuh. Cryptocurrency adalah aset digital dan semua transaksi dilakukan secara online.

Kripto menawarkan anonimitas kepada pengguna. Ini adalah fitur menarik untuk para kelompok kejahatan siber. Aktor ancaman yang disponsori negara turut menargetkan industri ini.

Baca juga: Kembali Naik, Uang Beredar November 2021 Tembus Rp 7.572 Triliun

Fenomena mobile banking yang telah didorong oleh pandemi juga semakin lebih matang. Pakar Kaspersky memprediksi lebih banyak trojan mobile banking untuk platform Android, Proyek implan Android lokal dan regional akan bergerak secara global, menyebar serangan ke Eropa Barat dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Dmitry Bestuzhev, Head of Global Research and Analysis Team (GReAT) Kaspersky di Amerika Latin menyatakan, tahun ini merupakan tantangan bagi banyak organisasi. Mulai menangani akses jarak jauh untuk karyawan ad-hoc, menambal sistem perangkat keras yang terhubung ke internet untuk menahan serangan ransomware.

Sangat penting membangun prinsip utama dalam lanskap ancaman finansial yang berkembang dan berbagi keahlian para ahli untuk membantu bisnis menjadi lebih siap. Sehingga mereka memahami cara melindungi dari ancaman yang telah disebutkan sebelumnya.” kata Dmitry, pekan lalu (Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian).

Baca juga: Fakta Kawasan Industri Hijau Kaltara: Pemerintah Hanya Beri Restu, Tidak Beri Modal

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Duh, Kripto dan Mobile Banking Jadi Target Utama Serangan Siber di Tahun Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com