Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai November Tahun Ini

Kompas.com - 24/01/2022, 20:36 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung segera memasuki babak baru. Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) direncanakan berlangsung pada November 2022.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, proyek yang membentang dari Halim, Jakarta hingga Tegalluar, Bandung ini juga diusulkan untuk jadi bagian dari kegiatan kunjungan G20.

“Kami akan terus melakukan upaya maksimal untuk mewujudkan trial run di akhir tahun 2022,” tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Kendala Terowongan Kereta Cepat Diselesaikan berkat Tenaga Ahli China

Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Rencana ini juga didukung oleh fakta di lapangan bahwa progres KCJB di semua lini konstruksi sudah mendekati 100 persen.

“Saat ini progres KCJB terus berjalan dan sudah mencapai 79,90 persen,” kata Dwiyana Slamet Riyadi.

Secara garis besar, progres proyek KCJB untuk konstruksi jembatan KCJB sudah mencapai 89,30 persen, Subgrade 78,41 persen, dan Tunnel 98,07 persen atau 10 dari 13 tunnel telah berhasil tembus.

Adapun produksi Electric Multiple Unit (EMU) KCJB yang dilakukan di CRRC Sifang, Tiongkok pun sudah mencapai 85 persen.

EMU merupakan armada yang akan dipakai pada proyek ini. Artinya, 7 dari 11 unit EMU atau kereta yang akan digunakan untuk KCJB sudah selesai diproduksi.

Baca juga: Dapat PMN Rp 6,9 Triliun, KAI Gunakan Untuk Proyek LRT dan Kereta Cepat Jakarta Bandung

Selain EMU, Comprehensive Inspection Trail (CIT) untuk kebutuhan maintenance dan uji coba KCJB juga sudah selesai dibuat. EMU atau kereta dan CIT untuk Kereta Cepat ini sendiri direncanakan akan tiba di Indonesia pada pertengahan 2022.

“Rangkaian EMU dan CIT KCJB juga sudah diproduksi. Beberapa unit bakhan sudah selesai produksinya dan rencananya akan tiba di Indonesia di pertengahan 2022 untuk dipakai saat trial run nanti,” jelasnya.

Kesiapan stasiun Kereta Cepat

Dari sisi stasiun, pembangunan empat stasiun yang terdiri dari Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar pun sudah berjalan.

Per Desember 2021, Stasiun Halim mengalami progres yang paling tinggi hingga 66,05 persen, disusul Tegalluar dengan 62,75 persen, dan Karawang 40,21 persen.

Khusus untuk stasiun Padalarang, saat ini KCIC sedang menyiapkan segala kebutuhan untuk melakukan pembangunan stasiun tersebut, lengkap dengan rencana integrasinya.

KCIC juga sudah memiliki Depo yang berlokasi di Tegalluar dengan progres pembangunan yang sudah mencapai 50,24 persen.

Meski belum rampung sepenuhnya, Depo ini sudah bisa dioperasikan untuk kebutuhan proyek seperti pengelasan batang rel KCJB di fasilitas Welding Factory yang tersedia di sana.

“Dengan progres yang mencapai 79,90 persen, tentu sudah banyak yang sudah kami capai. Konstruksi bridge, Subgrade dan tunnel sudah hampir mendekati final,” papar Dwiyana.

Pihak KCIC bersama tim konstruksi dan para ahli juga sudah menemukan solusi untuk mengatasi kendala geografis berupa clayshale yang dihadapi dalam pengerjaan Tunnel #2, Tunnel #, dan Tunnel #6.

Adapun langkah yang dilakukan KCIC adalah dengan melibatkan ahli tunnel dari ITB dan Tiongkok. Titik penggalian pun ditambah dari dua menjadi empat arah.

Jadi selain penggalian di titik inlet dan outlet, kontraktor melakukan penggalian di dua titik inclined shaft.

Baca juga: Siapa yang Akan Menanggung Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Di samping itu ada perubahan metode kerja dari three bench menjadi double side-wall untuk menghindari longsor, serta melakukan surface grouting di lapisan atas tunnel dengan melakukan drilling dan pengecoran di titik-titik rawan clay shale untuk memperkuat lapisan atas tunnel.

“Kami sangat bersyukur sekali karena KCIC bersama kontraktor KCJB sudah menemukan solusi untuk mengatasi kendala geografis di Tunnel #2, #4, dan #6,” bebernya.

“Tentu solusi ini jadi langkah yang besar saat upaya percepatan pembangunan ber-langsung karena ketiga tunnel tersebut berada di area clay shale dan masuk sebagai titik konstruksi dengan tantangan geografis yang terberat,” ucap Dwiyana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com