Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Negara Miskin Minta Keringanan Bayar Utang ke G20

Kompas.com - 18/02/2022, 21:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada 3 negara yang meminta keringanan pembayaran utang kepada negara anggota G20. Negara tersebut adalah Chad, Zambia, dan Ethiopia.

Hal ini diungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers usai menutup pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (1st FMCBG Meetings) Presidensi G20 Indonesia.

Utang negara-negara miskin membumbung tinggi saat pandemi turut menjadi pembahasan dalam forum elit G20. Pembahasan utang masuk dalam topik kesinambungan utang (debt sustainability).

"Dalam komunikasi ini ada 3 negara yang disebut memang sedang didalam proses untuk negosiasi kondisi utang mereka yang tidak sustainable yaitu Chad, Zambia, dan Ethiopia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Negara G20 Sepakat Pajak Minimum Korporasi Global 15 Persen Dimulai pada 2023

Bendahara negara ini mengungkapkan, forum G20 bakal "mengurusi" utang negara miskin hingga tercapai kesepakatan konsensus, yakni negara pemberi utang akan memberikan restrukturisasi.

Pasalnya, sebagian kreditor dari tiga negara itu merupakan negara anggota G20. Untuk itu diperlukan sinergi dan koordinasi untuk merumuskan mekanisme restrukturisasi utang.

"Pasti banyak kreditor yang anggota G20 dan mereka pasti punya mekanisme sendiri-sendiri (untuk merestrukturisasi utang tersebut). Di sini letaknya betapa sangat penting membangun dan bersinergi tadi," ucap Sri Mulyani.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pertemuan menteri keuangan dan bank sentral negara G20 juga memastikan agar kesepakatan membantu negara miskin tercapai.

Baca juga: Presidensi Indonesia di G20 Buka Peluang Perluasan Akses Petani ke Pasar Global

Indonesia yang memegang keketuaan G20 tahun 2022 ini bertugas sebagai wasit yang menjembatani usulan-usulan restrukturisasi tersebut.

"Yang paling penting di dalam presidensi Indonesia adalah negara-negara ini perlu dibantu, harus segera dibantu. Dan oleh karena itu kita mencoba untuk terus menjembatani dari berbagai negara-negara yang terutama menjadi kreditor dari ketiga negara ini," tandas Sri Mulyani.

Sebelumnya diberitakan, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra mengungkapkan, ada ratusan negara miskin yang mengalami peningkatan utang selama pandemi Covid-19 karena keterbatasan fiskal. Negara miskin itu banyak terletak di Benua Afrika dan dekat Gurun Sahara.

Untuk memberikan restrukturisasi, antar negara G20 akan melalui perundingan pelik yang mungkin saja berbeda satu sama lain. Mekanisme bantuan berbeda-beda, antara negara dengan negara (government to goverment/G to G) atau dengan korporasi di suatu negara maju.

Untuk merelaksasi utang, negara-negara ini juga membahas pendamping restrukturisasi. Biasanya, pendampingnya adalah bank pembangunan multilateral (multilateral development bank) seperti ADB, maupun Bank Dunia dan IMF.

"Yang penting konsensusnya tercapai bahwa kita (G20) kasih restrukturisasi. Nah, bantuan ini orang sangat mengharapkan Indonesia menjadi wasit, itulah bantuan kita kepada global. Jadi bukan utang kita yang diurusi, tapi utangnya negara miskin yang mungkin ada sekitar 100 negara," kata Wempi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sambut Forum G20, Jokowi: Winter yang Berat Benar-benar Datang...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com