Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terimbas Perang Rusia-Ukraina, Harga Gandum Dunia Melonjak ke Level Tertinggi sejak 2008

Kompas.com - 02/03/2022, 16:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Bagaimana dengan harga pangan di RI?

Tercatat, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga di tengah melonjaknya harga minyak goreng, daging sapi, hingga kedelai. Kenaikan harga ini memang sudah diwanti-wanti oleh Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (Gapmmi).

Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman mengatakan, kenaikan harga di level konsumen tergantung dari berapa lama invasi Rusia. Jika invasi Rusia berhenti sekitar 1-2 minggu ke depan, potensi kenaikan harga akan jauh lebih kecil.

Sebab pengusaha besar umumnya memiliki stok bahan jadi untuk 2 minggu hingga 1 bulan. Sementara stok bahan baku cukup untuk 2-3 bulan.

"Industri sebenarnya masih punya stok yang tersedia baik bahan baku maupun barang jadi. Jadi industri tidak serta merta menaikkan harga langsung dengan kenaikan harga spot," ucap Adhi pekan lalu.

Namun jika invasi berjalan sekitar 1 bulan, Adhi menilai potensi kenaikan harga akan makin besar mengingat 26 persen stok gandum Indonesia disuplai dari Ukraina.

Sementara mengacu pada data Badan Pusat Statistik, Ukraina berada di urutan pertama sebagai pengimpor gandum di Indonesia. Pada tahun 2020, impor gandum Indonesia dari Ukraina mencapai 2,96 juta ton.

Kemudian pada Januari 2022, serealia tercatat menjadi komoditas impor yang naik paling tinggi. Komoditas dengan kode HS 10 ini tercatat naik 130,3 juta dollar AS secara bulanan (month to month/mtm) terhadap Desember 2021.

"Tentunya kalau (perang) ini berlangsung lama pasti akan berdampak pada kenaikan harga gandum dan tentunya stok dari industri enggak cukup, mau enggak mau industri harus menaikkan harga," tutur Adhi.

Baca juga: Rusia Beralih ke Kripto, Harga Bitcoin Tembus Rp 631,4 Juta Per Keping

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com