Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Asuransi dan Nasabah Sengketa Berkepanjangan, Bos OJK: Penjualan Produk Bisa Dihentikan Sementara

Kompas.com - 07/03/2022, 18:17 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri asuransi belakangan menjadi sorotan banyak pihak. Ini merupakan imbas dari sengketa berkepanjangan antara sejumlah nasabah dan perusahaan asuransi terkait produk asuransi, khususnya produk asuransi yang dikaitkan investasi (PAYDI) atau unit link.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, sengketa terkait produk asuransi harus diselesaikan sendiri oleh perusahaan penerbit asuransi tersebut.

Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah hilangnya kepercayaan masyarakat.

"Jangan sampai memberikan imbas kepada sistem keuangan secara overall," kata Wimboh, dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Mengintip Cara Kerja Asuransi Unit Link, Alokasi Premi Serta Biaya-biaya yang Wajib Dipahami

"Karena permasalahan di satu lembaga kalau tidak cepat diselesaikan itu bisa menimbulkan (dampak) kepercayaan masyarakat kepada sektor keuangan secara keseluruhan," tambahnya.

Lebih lanjut Ia bilang, dalam penyelesaian sengketa OJK dapat memfasilitasi pertemuan antara perusahaan asuransi dengan konsumen.

Apabila pertemuan tidak membuahkan hasil, maka penyelesaian sengketa dapat dilanjutkan ke lembaga alternatif penyelesaian sengketa atau LAPS.

"Apabila tidak selesai bisa masuk ke pengadilan. Ini adalah prosedur yang ada," ujarnya.

Baca juga: Sudah Punya BPJS, Pentingkah Memiliki Asuransi Lainnya?

Jika sengketa berlarut, OJK minta hentikan penjualan produk

Sebagai regulator, Wimboh bilang, dalam penyelesaian sengketa, OJK selalu meminta kepada perusahaan asuransi terkait untuk membuat peta jalan penyelesaian sengketa. Ini menjadi penting untuk mempercepat proses penyelesaian sengketa.

Apabila penyelesaian sengketa berlangsung berlarut-larut, OJK juga dapat meminta perusahaan asuransi terkait untuk menghentikan sementara penjualan produk asuransi yang menjadi sengketa dengan konsumen.

"Tentunya kita bisa saja kita minta sementara untuk perusahaan tersebut, yang mengalami dispute untuk sementara tidak menjual produk tersebut," tutur Wimboh.

Baca juga: Ini 8 Istilah Penting yang Harus Dipahami Sebelum Membeli Asuransi Unit Link

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com