Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Nilai Dampak Perang Rusia-Ukraina Minim Terhadap Perekonomian RI

Kompas.com - 08/03/2022, 12:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan RI terus memonitor dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian nasional dan kinerja bisnis perusahaan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menilai, dampak konflik kedua negara tersebut terhadap perekonomian Tanah Air relatif minim, sebab porsi ekspor komoditas ke Rusia dan Ukraina tidak signifikan.

Baca juga: Bos OJK Beberkan Dampak Perang Rusia dengan Ukraina ke Sektor Keuangan RI

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan mengatakan, pada tahun lalu ekspor Indonesia ke Rusia tercatat 1,49 miliar dollar AS atau hanya 0,65 persen dari total ekspor Indonesia, sementara ekspor RI ke Ukraina tercatat 416,9 juta dollar AS atau hanya 0,18 persen dari total ekspor nasional.

Namun, bank dengan kode emiten BBNI itu disebut terus memperhatikan dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap kenaikan harga minyak dunia, yang akhirnya berdampak pada kenaikan inflasi di Indonesia.

"Hal ini tentunya berpotensi mempercepat peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia," kata Henry, dalam keterangannya, dikutip Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Blokir Bank Rusia seperti Singapura? Ini Untung Ruginya

Di sisi lain, BNI berharap kenaikan harga komoditas dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kuat di dalam negeri.

Selain itu, BNI juga berharap konflik akan segera berakhir, guna memberikan kepastian dalam berbisnis, dan menjadikan iklim berinvestasi semakin membaik, sehingga berdampak positif pada perekonomian.

“Hal ini tentunya akan berdampak baik bagi banyak sektor ekonomi di Indonesia yang saat ini tengah cukup baik melewati masa pemulihan ekonomi,” ucap dia.

Baca juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina di Indonesia, Harga BBM Bisa Naik, Juga Elpiji dan Listrik

 

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai, dampak dari perang Rusia dan Ukraina relatif minim terhadap sektor jasa keuangan nasional.

Menurutnya, konflik antara kedua negara tersebut lebih berimbas kepada kepercayaan investor.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global imbas dari perang Rusia dan Ukraina, berbagai negara berkembang atau emerging market akan mengalami aliran modal asing keluar atau capital outflown.

Pasalnya, investor akan memilih untuk mengalihkan dananya dari negara emerging market ke negara maju yang relatif lebih stabil kondisi pasarnya.

"Itu yang kita sebut negara-negara safe haven countries, sehingga banyak sekali merelokasi investasinya ke sana," ujar dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com