Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju Positif di Awal Sesi, Rupiah Lesu

Kompas.com - 18/03/2022, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (18/3/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.965,99 atau naik tipis 1,6 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.964,38.

Sebanyak 217 saham melaju di zona hijau dan 136 saham di zona merah. Sedangkan 200 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,03 triliun dengan volume 1,6 miliar saham.

Baca juga: Jelang Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Bakal Menguat

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 1,7 persen, Shanghai Komposit 0,22 persen, dan Strait Times 0,03 persen. Sementara itu, Nikkei menguat 0,19 persen.

Wall Street pagi ini juga ditutup hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,23 persen, S&P 500 menguat 1,23 persen, dan Nasdaq Komposit naik 1,3persen.

Baca juga: Gagal Bertahan di Level 7.000, IHSG Ditutup Turun 0,4 Persen

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk higher high dan higher low masih dalam trend penguatan.

“Pergerakan akan minim sentimen dari dalam negeri jelang akhir pekan. Pergerakan diperkirakan akan bergerak positif setelah ketegangan perang antara Rusia-Ukraina memudar,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.318 per dollar AS, atau turun 16 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.302 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Bakal Uji Level di 7.000? Simak Rekomendasi Sahamnya

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena sentimen negatif terhadap aset berisiko terlihat pagi ini, dimana sebagian indeks saham Asia bergerak negatif. Indeks saham Futures AS juga bergerak turun.

"Nilai tukar rupiah mungkin bisa melemah hari ini terhadap dollar AS. Pasar mungkin masih mencerna dampak kenaikan suku bunga acuan AS meskipun sesuai dengan ekspektasi," kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, Bank Indonesia mengatakan pertumbuhan ekonomi masih kuat, dan inflasi masih terjaga. Jadi kondisi ekonomi dalam negeri sebenarnya mendukung penguatan rupiah. Surplus neraca perdagangan RI juga membantu menahan dampak negatif kenaikan suku bunga acuan AS terhadap rupiah.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.330 per dollar AS sampai dengan Rp 14.260 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com