Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jelang Ramadhan dan Lebaran, Sejumlah Pihak Klaim Ketersediaan Bawang Merah dan Cabai Aman

Kompas.com - 24/03/2022, 11:30 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah pihak, mulai dari institut pendidikan, kelompok tani, hingga asosiasi bawang merah dan cabai memastikan ketersediaan dua komoditas ini aman terkendali menjelang puasa dan lebaran 2022.

Pernyataan pertama diungkapkan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Edi Santosa. Ia meyakini bahwa ketersediaan bawang merah di pasaran bakal terpenuhi secara melimpah.

Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan, karena para petani di sejumlah sentra sedang melakukan panen raya. Dari panen raya ini, kata Edi, dipastikan kondisi bawang dan cabai untuk menghadapi puasa dan lebaran dalam kondisi aman serta terkendali.

"Paling penting jangan berpikir impor karena ketersediaan bawang pasti dalam kondisi aman. Terlebih saat ini para petani di beberapa daerah sedang melakukan panen raya," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Jelang Ramadhan Harga Cabai dan Bawang di Kabupaten Bandung Naik, Cabai Rawit Capai Rp 50 Ribu Per Kg

Menurut Edi, harga bawang merah pada saat bulan suci Ramadhan nanti akan turun secara signifikan.

Begitu juga dengan komoditas cabai. Berdasarkan data pragnosa neraca Kementerian Pertanian (Kementan), ketersediaan cabai cukup melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena kondisinya bisa memenuhi kebutuhan selama puasa dan lebaran," kata Edi.

Senada dengan Edi, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor mengungkapkan, pihaknya meyakini bahwa ketersediaan bawang merah bakal meningkat tajam seiring adanya panen raya yang digelar petani di sejumlah daerah.

Baca juga: Mendag Sebut Harga Beras Stabil, Cabai dan Bawang Merah Cenderung Naik

Oleh karenanya, ia meminta agar masyarakat tidak khawatir dan tetap khusuk dalam menjalankan ibadah puasa minggu depan.

"Tidak boleh berpikir impor atau lain-lain. Terutama yang menyurutkan semangat petani dalam berproduksi. Kita harus dukung mereka karena produksinya meningkat," imbuh Yadi.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Champion Cabai dan Bawang Nasional, Tunov Mondro Atmojo mengatakan, pihaknya memastikan ketersediaan cabai dan harga di sejumlah sentra dalam kondisi aman.

Bahkan saat ini, sebut dia, panen raya masih berlangsung baik di Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan daerah lainya.

Baca juga: Geger, Warga Lombok Tengah Temukan Tengkorak Manusia Saat Panen Raya

"Untuk puncak panen akan jatuh di bulan puasa sampai habis lebaran mendatang. Walaupun harga bawang di petani turun, namun bagi petani itu sudah biasa dan tidak menjadi persoalan. Paling penting ketersediaannya aman," kata Tunov.

Meski ketersediaan aman, Tunov menyayangkan adanya pemberitaan harga cabai yang masih berkisar di angka Rp 70.000. Padahal, harga cabai di lingkaran petani sudah turun sampai Rp 28.000.

"Kami berharap masyarakat juga mendapat informasi bahwa harga cabai saat ini Rp 28.000 bukan Rp 70.000 seperti yang setiap hari diberitakan," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com