Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin, Etherum, dan Dogecoin Melemah, Cek Harga Kripto Pagi Ini

Kompas.com - 31/03/2022, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak lesu pada pagi ini, Kamis (31/3/2022). Melansir Coinmarketcap, pagi ini 6 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling berkabut pagi ini adalah Terra (LUNA) yang turun 1,8 persen di posisi 106 dollar AS. Diikuti dengan Bitcoin (BTC) yang melemah 0,6 persen di level 47.132 dollar AS, dan Ethereum (ETH) di posisi 3.390 dollar AS atau terkoreksi 0,12 persen.

Pelemahan juga terjadi pada Dogecoin (DOGE) yang turun 0,4 persen pada level 0,14 dollar AS. Sementara itu, Solana (SOL) menguat tajam 8,3 persen di posisi 120,3 dollar AS, disusul oleh Binance Exchange (BNB) di level 443 dollar AS atau naik 2,18 persen.

Baca juga: GoTo Tetapkan Harga Saham IPO Rp 388 per Lembar

Sementar itum, Polkadot (DOT) juga menguat 1,3 persen pagi ini di posisi 22,5 dollar AS, demikian juga dengan Cardano (ADA) yang naik 0,4 persen pada level 1,19 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) kompak melemah 0,01 persen, masing – masing di posisi 1 dollar AS, dan di level 0,9 dollar AS. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, saat ini indeks aset kripto berada pada level tertinggi tahun ini, tetapi masih di bawah level puncak pada November tahun lalu. Hal tersebut menunjukkan adanya ruang bagi investor mencerna sentimen positif, terutama jika pemulihan harga Bitcoin mampu dipertahankan.

“Namun, selama beberapa bulan terakhir, sentimen yang terjadi cenderung tidak menentu karena BTC turun sebanyak 50 persen, dan kemudian stabil dalam kisaran perdagangan, meskipun dengan perubahan harga 20 persen, dan sangat sulit untuk menakar target yang jelas pada aset kripto, terutama selama masa tekanan di pasar global saat ini,” tulis Arcane Research dalam laporannya.

Baca juga: Investasi Saham hingga Aset Kripto Tak Selamanya Untung, Ini yang Perlu Dicermati Investor Pemula

Kapitalisasi pasar Bitcoin juga relatif terhadap total kapitalisasi pasar kripto atau bisa dikatakan mendominasi. Biasanya, rasio dominasi bitcoin yang menurun menunjukkan selera risiko yang lebih besar di antara investor kripto.

“Rasio dominasi yang meningkat menandakan pelarian ke tempat yang aman karena investor mengurangi eksposur mereka terhadap altcoin, yang memiliki profil risiko lebih besar daripada bitcoin. Untuk saat ini, rasio dominasi stabil setelah penurunan tajam tahun lalu,” tambah dia.

Baca juga: Tips untuk Berinvestasi Aset Kripto di 2022

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com