Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Shanghai Dilonggarkan, Harga Minyak Dunia Melonjak 6 Persen

Kompas.com - 13/04/2022, 08:57 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 6 persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah pada perdagangan kemarin anjlok sekitar 4 persen. Peningkatan harga didorong pelonggaran lockdown di Shanghai sehingga meradakan kekahwatiran terkait permintaan minyak dari China.

Di sisi lain, harga juga dipengaruhi pernyataan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang memperingatkan bahwa tidak mungkin untuk mengganti potensi hilangnya pasokan minyak mentah dari Rusia.

Mengutip CNBC, Rabu (13/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 6,26 persen ke level 104,64 dollar AS per barrel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS naik 6,69 persen menjadi di level 100,60 dollar AS per barrel.

Baca juga: Sari Roti Tebar Dividen Rp 350 Miliar, Ini Jadwal Pembayarannya

Pada senin kemarin, otoritas Shanghai menyatakan bahwa lebih dari 7.000 unit perumahan telah diklasifikasikan sebagai daerah berisiko rendah setelah melaporkan tidak ada infeksi baru selama 14 hari. Distrik itu juga telah mengumumkan kompleks mana yang dapat dibuka.

Shanghai merupakan kota pusat bisnis dengan sekitar 26 juta penduduk dan menyumbang sekitar 4 persen dari konsumsi minyak China. Adapun China merupakan negara importir minyak mentah terbesar di dunia.

Sementara itu, OPEC memperingatkan bahwa tidak mungkin mengganti 7 juta barel per hari (bph) pasokan minyak Rusia yang hilang dari pasar global, jika terjadi sanksi energi lebih lanjut atau tindakan sukarela oleh negara-negara Barat terkait minyak Rusia.

Hingga saat ini, Uni Eropa belum menyetujui embargo minyak Rusia, tetapi beberapa menteri luar negeri negara-negara kawasan itu menyatakan opsi itu masih tetap dalam pertimbangan.

Baca juga: Indonesia Undang 9 Negara Tamu dalam Presidensi G20, Siapa Saja?

“Pasar minyak masih rentan terhadap guncangan besar jika energi Rusia dikenai sanksi, dan risiko itu tetap ada di meja (sedang dipertimbangkan),” tulis Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Di sisi lain, negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) berencana melepas 240 juta barrel minyak dari cadangan strategis selama 6 bulan ke depan.

Rilis cadangan minyak ini akan dilakukan mulai Mei 2022 guna menenangkan pasar minyak. Cadangan minyak tersebut sekaligus secara efektif akan meningkatkan pasokan global sekitar 2 juta barrel per hari.

Baca juga: BNI Sekuritas Catatkan Laba Bersih Rp 61,29 Miliar Sepanjang 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com