JAKARTA, KOMPAS.com - Perajin tahu tempe bakal dapat bantuan kedelai dari Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 800.000 ton selama empat bulan sejak April hingga Juli 2022.
Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, kedelai yang akan didistribusikan saat ini berasal dari Amerika Serikat.
"Kenapa Amerika Serikat? Karena yang sudah siap dari Amerika Serikat. Ini spesifikasi yang cocok dengan perajin tempe tahu. Jadi Bulog mendatangkan atau beli kedelai ini tidak sembarangan," kata dia dalam konferensi pers di Gudang FKS Multiagro, Bekasi, Senin (18/4/2022).
"Kami tanya pada perajinnya, mereka suka yang seperti apa? Baru kita datangkan. Sekarang ini akan kita salurkan," imbuh dia
Baca juga: Bulog Akan Gelontorkan 800.000 Ton Kedelai untuk Perajin Tempe Tahu
Ia menyebut, dengan ini bukan berarti Bulog akan mengambil kedelai dari Amerika Serikat terus-menerus. Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, saat ini pihaknya juga telah menjajaki kedelai dari negara lain.
"Nanti akan kita coba di laboratorium, mana yang paling cocok dan sesuai dengan keinginan teman-teman perajin tahu tempe," imbuh dia.
Baca juga: Bulog Salurkan 8 Truk Kedelai Asal AS ke Perajin Tahu Tempe
Di sisi lain, ia menambahkan, produksi dalam negeri juga masih perlu didorong. Sebab kerap kali hasil kedelai lokal masih bercampur dengan tanah, daun, dan kotoran lain. Sedangkan, ia bilang kedelai impor hampir selalu bersih.
Oleh sebab itu, pihaknya selalu berusaha mencari katalis bagi produksi kedelai lokal. Misalnya, Bulog telah memberikan pembinaan dan pelatihan kepada petani. Pihaknya selalu mendukung, mendidik, dan mendorong pertanian lokal dengan peralatan yang modern.
"Petani masih maju mundur untuk menanam kedelai, makanya kita belum bisa swasembada. Saat ini upaya tersebut sedang dirintis oleh Menteri Pertanian. Harapannya, impor semakin kecil, karena tidak mungkin sekaligus tidak impor," papar dia.
Ia berharap, Indonesia tidak jadi ketergantungan. Harapannya, produksi dalam negeri segera didorong, sehingga kebutuhan kedelai dapat terpenuhi.
Menyitir kata presiden, Buwas mengatakan, Indonesia harus mengutamakan barang lokal dan produksi dalam negeri.
"Kalau kita berjuang bersama-sama, pasti bisa. Karena negara kita kan negara agraris, asalkan kita punya kemauan pasti bisa," tandas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.