Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Salurkan 8 Truk Kedelai Asal AS ke Perajin Tahu Tempe

Kompas.com - 18/04/2022, 12:03 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog melaksanakan pengadaan dan penyaluran perdana kedelai pada harga lebih rendah kepada Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) di Jawa Barat pada Senin (18/4/2022).

Bulog menyediakan 100 ton kedelai yang akan disalurkan ke pengrajin melalui Primkopti ke Jawa Barat seperti Bogor, Depok, Bekasi, Indramayu, dan Kuningan.

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, kenaikan harga kedelai berdampak pada sumber protein seperti tahu dan tempe. Padahal, dua jenis makanan tersebut merupakan sumber protein yg murah.

"Sasaran dari program ini adalah perajin tahu tempe yang tergabung dalam koperasi tahu tempe yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. Nantinya program ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia," kata dia dalam acara Peluncuran dan Pengadaan Penyaluran Kedelai 2022, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Dukung Ketersediaan Bahan Pokok, Mahasiswa Unhas Tanam Kedelai di Lahan Kampus

Ia menjelaskan, penyaluran pertama ini terdiri dari 8 truk yang mengangkut 100 ton kedelai impor dari Amerika Serikat.

Rencananya, Bulog akan melaksanakan program ini selama 4 bulan mulai April sampai Juli 2022. Sementara, untuk jumlah maksimalnya sebesar 200.000 ton per bulan. Atau, secara total berarti 800.000 ton selama empat bulan.

Pelaksanaan penyaluran kedelai oleh Bulog ini dilaksanakan bertahap dengan periode dua mingguan. Tahap pertama dimulai sejak 18 April 2022 sampai 29 April 2022 dengan total pemyaluran 23.173 ton.

Jumlah tersebut akan disalurkan ke 13 provinsi seperti Aceh, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Budi Waseso bilang, dalam sebulan total pagu yang dipersiapkan sebanyak 50.536 ton.

"Sumber kedelai yang digunakan adalah kedelai ex impor yang sudah ada di gudang-gudang importir maupun kedelai lokal hasil produksi petani dalam negeri. Selanjutnya, jumlah provinsi dan pagu alokasi per tahap akan bertambah setiap dua minggu. Itu diikuti dengan perluasan provinsi sasaran, penambahan jumlah KOPTI sasaran dan perajin anggota," urai Budi Waseso.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan, harga pembelian kedelai akan berbeda di masing-masing wilayah, tetapi akan diberikan selisih Rp 1.000 per kg bagi perajin tempe tahu yang tergabung dalam Kopti sasaran.

"Harga pembelian kedelai oleh Puskopti Jawa Barat selaku Kopti sasaran adalah Rp 10.250 per kg. Harga ini lebih murah Rp 1.000 dari harga jual suplier di luar program. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa Barat," kata dia.

Ia berharap, dengan adanya penyiapan pasokan kedelai dengan harha murah, perajin tahu tempe dapat menyiapkam produk dengan harga lebih terjangkau.

Baca juga: Badan Pangan Nasional: Produksi Kedelai Hanya Cukup Buat 1 Bulan, Perlu Impor 2,8 Juta Ton

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com