Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Mesin Pertumbuhan Ekonomi RI Sudah Balik ke Level Pra-pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/05/2022, 12:17 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Tercatat, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.513 triliun dan berdasarkan harga konstan mencapai Rp 2.819 triliun.

"Bila dibandingkan triwulan I-2021 atau secara year on year ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Pengusaha Optimistis Momentum Lebaran Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan itu selaras dengan faktor-faktor pertumbuhan ekonomi, baik menurut lapangan usaha maupun pengeluaran, yang sama-sama tumbuh positif, bahkan strukturnya sudah kembali ke level sebelum pandemi Covid-19.

Jika dilihat menurut lapangan usaha, industri pengolahan masih menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dengan porsi sebesar 65,74 persen, dan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,71 persen secara yoy.

Adapun di posisi kedua ditempati oleh industri perdagangan dan pertanian, yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 5,71 persen dan 1,16 persen secara yoy.

Baca juga: IHSG Turun Tajam, ASII, GOTO, BUKA, dan EMTK Kompak ARB

Tercatat hanya dua sektor yang mengalami kontraksi pada kuartal I-2022, yakni administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan, masing-masing sebesar 1,45 persen dan 1,7 persen.

"Hampir semua sektor mengalami pertumbuhan, artinya mesin-mesin pertumbuhan semuanya sudah mulai berfungsi," katanya.

Jika dilihat dari perhitungan sumber pertumbuhan sebesar 5,01 persen pada kuartal I-2022, industri pengolahan memberikan andil sebesar 1,06 persen, perdagangan sebesar 0,75 persen, transportasi dan pergudangan 0,57 persen, konstruksi 0,49 persen, dan lainnya 2,14 persen.

"Mesin-mesin pertumbuhan di triwulan I-2022 ini sudah mulai menunjukan perannya di dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sudah mulai kembali pada masa terjadinya krisis pandemi Covid-19 yang melanda," tutur Margo.

Baca juga: Kembali Cerah, Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,01 Persen pada Kuartal I-2022

Konsumsi rumah tangga

Sementara itu, dari sisi pengeluaran BPS, tercatat konsumsi rumah tangga masih menjadi faktor dengan distribusi pertumbuhan ekonomi terbesar, dengan pertumbuhan sebesar 4,34 persen.

Kemudian, PMTB dan ekspor masing-masing tumbuh sebesar 4,09 persen dan 16,22 persen.

Sementara itu, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 7,74 persen, disebabkan menurunnya alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

Jika dilihat dari perhitungan sumber pertumbuhan sebesar 5,01 persen pada kuartal I-2022, konsumsi rumah tangga memberiakn andil sebesar 2,35 persen, PMTB sebesar 1,33 persen, net ekspor 0,82 persen, dan lainnya 0,51 persen.

"Seluruh komponen pengeluaran sudah mulai tumbuh positif kondisinya, sama dengan triwulan I-2019. Bahkan di triwulan I-2022 ini lebih baik kondisinya dari triwulan I-2019 karena pada 2019 net ekspornya masih negatif," ucap Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com