Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Investasi Kripto di Tengah Kondisi Pasar yang Lesu

Kompas.com - 14/05/2022, 21:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, pasar aset kripto dan saham mengalami koreksi yang sangat signifikan. Tiga indeks utama pasar saham Amerika yang menjadi acuan global, S&P 500, DJIA, dan Nasdaq mengalami penurunan.

Di waktu yang bersamaan, pasar aset kripto, terutama Bitcoin mengalami penurunan hingga 13 persen. Ini menyebabkan pasar aset kripto mengalami kehilangan separuh nilainya dari setelah mengalami all time high dari November 2021.

Baca juga: Bitcoin Terus Melemah ke Level Rp 370 Juta, Terendah dalam 16 Bulan, Cek Harga Kripto Hari Ini

Head of Growth Zipmex Indonesia Siska Lestari mengatakan, kondisi pasar pada Mei 2022 cukup berbeda dibandingkan dengan April lalu. Terlepas dari sifat aset kripto yang terdesentralisasi, aset kripto masih rentan terhadap sentimen pasar.

“Memasuki kuartal kedua 2022, perkembangan dan pergerakan pasar aset kripto bisa dibilang cukup stagnan dan cenderung mengalami penurunan. Koreksi harga pada Mei 2022 terjadi karena beberapa alasan,” kata Siska, Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Beberapa Sentimen Ini Jadi Penyebab Aset Kripto Tertekan Sepanjang Pekan Ini

Alasan terbesar adalah keputusan The Fed menerapkan Kebijakan Hawkish untuk mengendalikan inflasi. Beberapa langkah yang ditempuh The Fed adalah menaikkan suku bunga acuan secara bertahap serta menerapkan Quantitative Tightening (QT).

Kebijakan ini membuat tingkat penawaran dan permintaan di pasar menjadi rendah serta harga saham menurun.

Hasilnya, investor cenderung memilih untuk memindahkan investasi mereka dari saham dan ekuitas ke instrumen tradisional seperti dolar AS, karena dianggap lebih stabil dan tidak spekulatif.

Baca juga: Terra LUNA Jatuh, Harganya Tak Sampai Nol Rupiah

Selain karena kebijakan The Fed, ada beberapa faktor lainnya yang juga mempengaruhi koreksi pasar aset kripto belakangan ini. Kondisi ini bisa dipengaruhi beberapa hal, seperti kekhawatiran terhadap dampak dari dimulainya pengetatan kebijakan moneter pemerintah Amerika dan ancaman resesi ekonomi.

Selain itu, pasar juga dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19 yang merebak kembali di China dan terjadinya lockdown, dan konflik Rusia dan Ukraina yang masih belum menemui titik terang. Kendati demikian, kondisi pasar ini bisa mendukung bagi para investor jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca juga: Mengenal Terra LUNA, Sempat Masuk Jajaran Market Cap Tertinggi Pasar Kripto, Kini Tak Bernilai

 

Strategi trading investor jangka pendek

Investor jangka pendek dapat menggunakan strategi trading untuk merealisasikan profit setiap aset kripto yang dibeli mengalami kenaikan minor, dan melakukan pembelian ketika terjadi koreksi yang menyentuh pada area titik terendah (lower low).

“Sedangkan untuk investor jangka panjang, situasi ini dapat digunakan untuk secara perlahan melakukan akumulasi aset kripto yang memiliki potensi namun secara harga sudah terkoreksi cukup signifikan atau berada pada area jenuh jual pada timeframe jangka panjang,” tambah Siska.

Dia mengatakan saat ini kondisi pasar yang terkoreksi bersifat sementara serta bukan fenomena yang baru terjadi untuk pertama kali. Ketika sentimen pulih, nilai pasar pun akan kembali menguat.

“Sebagai investor, kita juga harus terus belajar dan memperhatikan apa yang terjadi di pasar serta memikirkan strategi dengan kepala dingin,” tambahnya.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh investor di tengah kondisi pasar aset kripto yang terkoreksi:

1. Seimbangkan proporsi aset pada portofolio

Investor sebaiknya meninjau ulang aset kripto yang tidak memiliki value jangka panjang serta mempelajari kembali kekuatan fundamental aset kripto dalam portofolio investasi. Informasi mengenai fundamental sebuah aset kripto dapat dipelajari melalui whitepaper yang dipublikasikan, kredibilitas tim pembangun, sejarah harga jual-beli, serta kapitalisasi pasar aset kripto tersebut.

2. Luangkan waktu lebih banyak untuk melakukan due diligence pada proyek NFT dan aset kripto lain

Kondisi pasar yang fluktuatif merupakan waktu yang tepat untuk menilai kekuatan fundamental proyek-proyek NFT ataupun proyek berbasis aset kripto lainnya beserta profesionalitas tim di baliknya. Proyek-proyek dengan fundamental yang kuat akan memiliki ketahanan yang lebih solid terhadap sentimen negatif serta tim yang tetap hadir untuk menjawab pertanyaan investornya.

3. Gunakan platform legal

Beberapa platform memiliki fitur yang memberikan bonus dalam bentuk bunga atas setiap aset kripto yang disimpan. Melalui fitur ini, investor akan tetap mendapatkan pertumbuhan aset kripto yang dimilikinya terlepas dari naik-turunnya harga aset terhadap mata uang fiat.

Tentunya, investor juga perlu memilih platform yang telah mengantongi izin resmi dari regulator. Zipmex, misalnya, telah resmi teregulasi oleh Bappebti dan Kominfo serta memiliki sertifikasi sistem keamanan informasi bertaraf internasional ISO27001.

4. Pelajari kondisi pasar terkini dari sumber terpercaya

Kebanyakan aset kripto memang memiliki volatilitas yang cukup tinggi. Maka dari itu, penting untuk memilih aset kripto yang tepat sesuai dengan profil risiko yang dimiliki dan senantiasa memperhatikan perkembangan dinamika pasar.

“Investor juga perlu melakukan riset secara mandiri dan berinvestasi pada aset kripto yang sesuai dengan masing-masing profil risiko yang dimiliki dan memilih platform investasi yang memiliki strategi khusus untuk melindungi investor dari dampak negatif fluktuasi pasar,” tambah Siska.

Kasus yang saat ini tengah ramai di perbincangkan, terkait perubahan harga aset LUNA, Zipmex memiliki cara yang unik dalam melindungi investornya.

“Untuk melindungi portofolio pengguna, kami telah melakukan delisting aset LUNA di platform Zipmex efektif hari ini. Sebagai kompensasi, seluruh aset LUNA yang dimiliki oleh pengguna Zipmex akan dikonversi menjadi aset USDT,” ungkap Siska.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com