JAKARTA, KOMPAS.com – Aset kripto Terra (LUNA) jatuh ke level 0,000035 atau turun 99,98 persen. Penurunan LUNA terjadi sejak dua hari lalu, dengan aksi jual besar–besaran oleh investor.
Bahkan, kini mata uang digital itu tidak masuk dalam kapitalisasi pasar kripto terbesar, yakni dengan kapitalisasi pasar 240 juta dollar AS.
Mengutip CNBC, pekan ini mata uang digital telah turun 16 persen, dan miliaran dollar AS aset digital lenyap dari pasar kripto. Sebagian besar penyebabnya dalah jatuhnya stablecoin TerraUSD (UST) yang seharusnya berada pada kisaran 1 dollar AS, kini hanya sekitar 16 sen.
Baca juga: Pasar Kripto Rontok, Apa yang Harus Dilakukan? Simak Tips Ini
UST telah mengalami penurunan sejak akhir pekan lalu dan diperdagangkan seharga 14 sen, berdasarkan data CoinGecko. Pelematah stablecoin ini juga mendorong pelemahan Terra LUNA, yang kini nilainya nol.
Secara alogaritma, UST bekerja melalui sistem kompleks pencetakan dan pembakaran token untuk menjaga stabilitas harga. Token UST dibuat dengan memecah beberapa mata uang kripto, LUNA untuk mempertahankan nilai dollar AS.
Tetapi volatilitas pasar yangsangat ekstrem belakangan ini telah menguji UST, dan UST tidak mampu mempertahankan posisinya. Terra LUNA bahkan sempat berhenti ditransaksikan selama dua kali dalam 24 jam terakhir.
Vijay Ayyar, wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di bursa kripto Luno mengatakan, pasar kripto saat ini telah dilanda sejumlah hambatan lain termasuk inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga. Hal ini menyebabkan aksi jual di pasar saham global, yang mana harga kripto memiliki korelasi.
Baca juga: Bitcoin Terus Melemah ke Level Rp 370 Juta, Terendah dalam 16 Bulan, Cek Harga Kripto Hari Ini
“Situasi Luna atau UST telah memukul kepercayaan pasar. Secara keseluruhan sebagian besar aset kripto turun lebih dari 50 persen. Hal inilah yang menimbulkan kekhawartiran, ditambah lagi inflasi global, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang bukan pertanda baik secara untuk kripto,” kata Ayyar.
Di sisi lain, harga Bitcoin (BTC) menguat 8 persen siang ini di atas level 30.000 dollar AS setelah sebelumnya berada di bawah 27.000 dollar AS. Menurut Ayyar, penguatan bitcoin ini hanya jangka pendek, karena tren pasar kripto saat ini sedang melemah.
“Dalam kondisi pasar seperti ini, normal untuk melihat kenaikan tajam sebesar 10 hingga 30 persen. Ini biasanya merupakan pantulan, saat pasar bearish, dan menguji level support sebelumnya sebagai resistance,” kata Ayyar.
Baca juga: Terra Luna Anjlok 53,5 Persen, Cek Harga Kripto Hari Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.