JAKARTA, KOMPAS.com – Sentimen global masih mempengaruhi pergerakan saham teknologi. Pada penutupan bursa Amerika Serikat atau Wall Street pagi ini indeks acuan saham teknologi, Nasdaq turun 0,26 persen, atau dalam sebulan terakhir turun 15,3 persen.
Di pasar modal domestik, sektor teknologi atau IDXTechno telah turun 10,4 persen dalam sebulan terakhir.
Lalu, bagaimana prospek saham–saham teknologi, khususnya saham teknologi perusahaan sekelas unicorn dan decacorn tanah air, seperti GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), dan Bulalapak (BUKA)?
Martha Christina, Investment Information Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, dengan kondisi pasar yang volatile saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa valuai perusahaan teknologi cukup mahal. Di sisi lain, GOTO dan BUKA juga masih merugi secara operasional.
“Untuk perusahaan teknologi ini, tidak bisa dipungkiri valuasinya mahal. Perusahaan seperti, GOTO dan BUKA masih rugi secara operational, perlu diingat kondisi interest rate yang tinggi membuat cost of capital itu semakin meningkat,” kata Martha, di Jakarta Kamis (19/5/2022).
Baca juga: 19 Investor “Bantu” Elon Musk “Beli” Twitter, Ada Investor-nya GOTO hingga Keluarga Raja Arab Saudi
Martha menjelaskan, dengan suku bunga Bank Indonesia yang nantinya diperkirakan akan naik, maka risk free rate akan meningkat, dan meningkatkan cost of capital. Di sisi lain investor tentunya menginginkan return yang tinggi, sehingga valuasi atau harga saham, baik di Nasdaq maupun di pasar modal tanah air menjadi mahal.
“Kalau kita lihat, dengan kondisi market saat ini strategi paling cocok yang kami sarankan adalah dengan mencari perusahaan yang punya kinerja dan valuasi yang menarik,” ujar Martha.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.