Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Kumpulkan Para Pelaku Industri, Ini yang Dibahas

Kompas.com - 20/05/2022, 22:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) sektor migas di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Pertemuan dalam Pra-kegiatan Forum Kapasitas Nasional wilayah Jabanusa yang sudah berlangsung sepanjang 17-19 Mei 2022, menjadi ajang diskusi, sosialisasi, serta unjuk capaian potensi daerah dalam mendukung industri migas.

“SKK Migas terus mendorong peran industri nasional maupun lokal di seluruh pelaksanaan aktivitas industri hulu migas. Adanya kegiatan ini diharapkan terjadi kerja sama bisnis di antara pelaku usaha penunjang industri hulu migas, yang kemudian menciptakan dampak berganda bagi perekonomian nasional,” ujar Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko dalam keterangannya, Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Dongkrak Pendapatan Negara, Defisit APBN Tahun Depan Ditekan di Bawah 3 Persen

Ia menjelaskan, kerja sama bisnis di antara pelaku usaha industri hulu migas lokal dan nasional turut memperkuat kapasitas nasional dalam mengejar target produksi 2030 sesuai roadmap SKK Migas, yaitu 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSFCD). Ini sejalan dengan program pembinaan lingkungan, yang merupakan bagian dari program G-20.

Rudi melanjutkan, pelaku usaha penunjang industri hulu migas nasional dan lokal juga turut berperan besar dalam meningkatkan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) industri hulu migas. Lewat kerja sama yang dilakukan antara pelaku industri diyakini target TKDN industri hulu migas sebesar 57 persen di 2022, bisa tercapai.

"Produksi migas di Jawa Timur sendiri memberikan sumbangsih yang besar secara nasional, maka dengan capaian TKDN yang tinggi manfaat keberadaan industri hulu migas akan sangat dirasakan dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, memberikan penerimaan daerah dan menggerakkan perusahaan lokal,” jelasnya.

Baca juga: BPJT Diminta Tunda Penerapan Sistem MLFF di Tol, Polri: Dasar Hukumnya Belum Ada

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi menambahkan, industri hulu migas menjadi kontributor utama bagi perekonomian nasional dan daerah.

Oleh sebab itu, selain mendekatkan para pelaku usaha daerah untuk ambil bagian sebagai penunjang industri hulu migas, SKK MIgas juga mendorong peningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku usaha di daerah untuk terlibat lebih jauh di aktivitas industri hulu migas.

"Forum ini menjadi wadah business matchmaking atau forum bisnis bagi pelaku industri hulu migas dan penunjangnya. Selain itu, forum ini menjadi kesempatan bagi SKK Migas dan KKKS untuk menyampaikan kebijakan dan regulasi-regulasi terbaru, yang berhubungan dengan aktivitas usaha industri hulu migas,” jelas Erwin.

Baca juga: Kendaraan Tanpa Awak Akan Jadi Tulang Punggung Transportasi di IKN Nusantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com