BRI Life Bayarkan Klaim Sebesar Rp 1 Triliun pada Kuartal I-2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi BRI Life telah membayarkan klaim kepada nasabah sebesar Rp 1 triliun pada kuartal I-2022.

Jumlah ini menurun sebanyak 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming mengatakan, klaim yang besar di tahun 2021 terkait dengan melonjaknya kasus Covid-19.

"Penurunan klaim ini juga menunjukan upaya pemerintah untuk penanggulang Covid 19 telah berhasil menekan dampak negatif dari pandemi Covid 19 dan turut berkontribusi pada penurunan angka kematian," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Pendapatan Premi BRI Life Tumbuh jadi Rp 4,9 Triliun pada Kuartal III-2021

Selain itu, ia melaporkan, ratio risk based capital (RBC) BRI Life mencapai 549, 93 persen. Angka ini jauh di atas persyaratan minimum 120 persen dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan kata lain, itu menunjukkan bahwa kondisi keuangan BRI Life sehat.

“Adapun, total aset BRI Life di tahun 2022,  terus bertambah kuat dengan aset saat ini Rp 19,99 triliun dan baru-baru ini FMH (FWD Management Holding Limited)  meningkatkan kepemilikannya menjadi 35,14 persen” imbuh Lim.

Baca juga: Hasil Investigasi Internal, Kebocoran Data Terjadi di BRI Life Syariah

Lim melaporkan, total pendapatan premi meningkat sebesar 51,8 persen menjadi Rp 2,5 triliun pada kuartal I-2022. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlahnya senilai Rp 1,65 triliun.

Ia menyampaikan, peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari  penjualan lini non unit link.

Baca juga: Investigasi Kominfo, Penelusuran Jejak Digital, dan Dugaan Kebocoran Data Nasabah Asuransi BRI Life...

Terkait hasil investasi, ia memaparkan sampai dengan semester I 2022, BRI Life berinvestasi ke aset berkualitas tinggi  yaitu sekitar 54 persen di surat utang negara (SUN). Sementara, sekitar 22 persen telah diinvestasikan ke obligasi korporasi dengan rating Investent grade.

Lim memerinci, BRI Life sangat peduli dan mendukung Environment Social and Good Governance (ESG). Hal itu dibuktikan dengan investasi lebih dari Rp 200 miliar ke instrumen saham yang termasuk dalam indeks ESG.

Baca juga: BRI Life Telusuri Dugaan Kebocoran Data 2 Juta Nasabah

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, menyampaikan perusahaan mencatatkan pertumbuhan total pendapatan usaha sebesar 77,80 persen, yakni naik menjadi Rp2,91 triliun. Sebelumnya, dengan periode yang sama tahun 2021, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp 1,63 triliun.  

“Pertumbuhan tersebut memperlihatkan, tetap meningkatnya tingkat kepercayaan nasabah kepada Asuransi BRI Life, yang yang terus berkembang dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat nasabah,” tegas Iwan.