Karena jika dihitung, dengan jumlah 800 orang dan harga tiket Rp 10.000 tentunya belum ada keuntungan yang didapat.
“Kita belum untung, memang awalnya ini kolam renang untuk cucu, tapi setelah ramai begini, kenapa tidak untuk dibuka bagi masyarakat umum. Kita juga ingin melihat anak – anak bisa nyaman berenang, karena juga ini kolamnya untuk anak – anak sehingga usia 3 tahunan lebih relatif aman,” tambah Nafis.
Jika memasuki area wisata dari pintu gerbang utama, masyarakat akan disuguhkan dengan area yang cukup luas, kolam renang, dan permainan khas waterpark dengan kedalaman kolam sekitar kurang dari setengah meter.
Area wisata juga dilengkapi dengan kantin, toilet, serta mushala.
Berjalan lagi ke belakang, terdapat juga kolam ikan dengan beragam jenis seperti ikan bawal, ikan mas, ikan patin, ikan gurame, ikan nila, hingga ikan lele, yang di atasnya terdapat saung – saung tradisional untuk pengunjung beristirahat.
Euis mengatakan, penggunaan saung dan tempat istirahan tidak dikenakan biaya apapun.
Selain menjalani usaha waterpark, Euis dan Nafis juga memiliki bisnis rias pengantin dan katering bernama @cateringvirgins. Kedua bisnis tersebut telah dijalani selama kurang lebih 20 tahun.
Dari bisnis itu, dan ditambah dengan uang pensiun, keduanya perlahan mampu membangun usaha waterpark yang menjadi lokasi wisata kebanggaan masyarakat sekitar Gunung Salak.
“Kita punya uang sedikit – sedikit kita masukin ke pembangunan waterpark, jadi memang uang kita bukan berbentuk seperti anggaran. Ini juga tanah, adalah tanah warisan orang tua. Insya Allah, nanti kita berencana akan membangun cafe, dan juga memanfaatkan lahan untuk wisata glamping,” ujar Euis.
Hingga saat ini Euis dan Nafis mempekerjakan sebanyak 22 orang warga kampung sekitar yang terdiri dari 10 orang untuk mengurus waterpark, dan 12 orang lainnya untuk membantu usaha katering.
Keduanya juga enggan merekrut pekerja dari kampung lainnya, karena ingin memberdayakan warga sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.