Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN Nusantara Masih Pakai Dana APBN

Kompas.com - 29/05/2022, 17:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tetap sesuai jadwal (on schedule) pada tahun ini, tepatnya semester II-2022.

Ketua Tim Komunikasi IKN Sidik Pramono mengatakan, pembangunan tahap awal Ibu Kota Nusantara akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Karena ini infrastruktur dasar ya memang APBN jadi prioritas dulu saat ini. Seperti Istana Kepresidenan kan pakai APBN," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Sidik mengatakan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono diikutsertakan dalam pertemuan internasional bersama perwakilan pemerintah. Hal itu dilakukan untuk mencari para investor.

Baca juga: Terjadi Gelombang PHK di Startup, Tanda Fenomena Bubble Burst?

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, proses pemindahan kantor-kantor utama pemerintahan pusat dari Jakarta ke Nusantara diharapkan selesai pada kuartal kedua 2024.

Luhut mengatakan pembangunan Indonesia jauh lebih merata saat ini. Banyak industri baru tumbuh di Kalimantan, seperti pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara, serta pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu mengatakan pembangunan IKN menarik minat besar para investor mancanegara. Ia menepis kabar pembangunan IKN minim pendanaan.

Lantas investor mana saja yang diajak berinvestasi di IKN? Berikut beberapa di antaranya:

1. Chevron

Beberapa waktu lalu, Luhut meminta Chevron New Ventures Pte, Ltd segera mengimplementasikan bisnis rendah karbon dioksida (CO2) di kawasan terintegrasi Ibu Kota Negara baru Nusantara.

Oleh karena itu kata Luhut, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Chevron dengan PT Pertamina (Persero) sangatlah penting untuk mempercepat target Indonesia mencapai net zero emission pada 2060.

"Jadi yang ini, Mr Jeff (Presiden Chevron New Energies) sangat penting bagi kami dengan penandatanganan surat ini (MoU) untuk bergerak sangat cepat. Jadi di sini ada Dirut Pertamina, Ibu Nicke. Kami ingin melihat implementasi yang sangat cepat di sana (IKN)," katanya secara virtual, dikutip Jumat (13/5/2022).

Baca juga: IKN Dibangun Tahun Ini, Tim Komunikasi: Insya Allah on Schedule

"Sesuai target yang saya berikan saat itu adalah ibu kota baru, kawasan kawasan industri hijau terpadu Kalimantan Utara. Jadi, Anda bisa menyuntikkan CO2 ke dalam resevoar ini," lanjut Luhut.

Luhut mengatakan, untuk mempercepat pembangunan kawasan industri hijau di IKN yang terintegrasi nanti di Kalimantan Utara, pemerintah akan mempermudah perizinannya.

2. Uni Emirat Arab

Luhut memastikan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan berinvestasi ke mega proyek IKN Nusantara. Menurut Luhut, nilai investasinya senilai 20 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Namun saat ini, tawaran investasi tersebut masih tahap negosiasi.

"Saya sudah bertemu Mohammed Bin Salman, putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar. Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi 20 miliar dollar AS," katanya.

Baca juga: Kata Luhut, Saudi Bakal Siapkan Banyak Duit untuk Investasi di IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com