Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Amoniak Dorong Kinerja Surya Esa Perkasa di Kuartal I Tahun 2022

Kompas.com - 31/05/2022, 19:09 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) emiten yang bergerak di sektor energi dan kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, mencatatkan pertumbuhan pendapatan 132 persen menjadi 159 juta dollar AS atau setara dengan Rp 2,3 triliun (kurs Rp 14.556 per dollar AS).

Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh operasional yang kuat dan kondisi pasar yang menguntungkan. Sementara itu, dari bisnis Amoniak menyumbang 92 persen dari total pendapatan, sedangkan bisnis LPG berkontribusi 8 persen.

Baca juga: IHSG Berakhir Hijau, Net Buy Asing Mencapai Rp 4 Triliun

“Pasar komoditas global mengalami kenaikan harga yang tajam karena ekspektasi pemulihan global terus berlanjut, dengan harga yang tetap tinggi karena terbatasnya pasokan yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina,” kata Presiden Direktur ESSA, Vinod Laroya, dalam siaran pers, Selasa (31/5/2022).

Vinod mengatakan, harga realisasi Amoniak berada di 815 dollar AS per MT pada Kuartal I-2022, meningkat signifikan sebesar 173 persen dibandingkan dengan Kuartal I-2021. Sementara harga realisasi LPG berada pada 798 dollar AS/MT pada Kuartal I-2022 atau 37 persen lebih tinggi dibandingkan Kuartal I-2021.

Baca juga: Harga Telur Ayam Mengalami Kenaikan, Apa Penyebabnya?

Di sisi operasional, produksi Amoniak tercatat sebesar 186.474 MT dengan tingkat utilisasi pabrik sebesar 115 persen pada Kuartal I-2022. Produksi LPG untuk Kuartal I-2022 adalah 15.578 MT dengan ketersediaan pabrik 99,8 persen. Kemudian, ESSA mencapai EBITDA sebesar 69,1 juta dollar AS, naik 126 persen YoY.

“Harga Amoniak & LPG yang lebih tinggi di kuartal tersebut ditambah dengan keunggulan operasional menyebabkan kinerja Kuartal I-2022 yang kuat. Fokus kami pada energi bersih terus berlanjut karena saat ini kami sedang dalam proses melakukan studi kelayakan untuk Blue Ammonia dengan JOGMEC, Mitsubishi Corporation dan ITB dan berharap untuk segera memulai perjalanan yang sangat ditunggu-tunggu ini,” ujar Vinod.

Vinod mengatakan, kedepannya, perseroan tetap berhati-hati dalam pendekatan kami menuju pemulihan ekonomi dan terus fokus pada keunggulan operasional. Selain itu, pihaknya juga terus berupaya untuk mengendalikan biaya, serta memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Baca juga: Transformasi Digital, Upaya Perbankan Perluas Akses Pasar untuk UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com