Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Kejayaan Merpati pada 1990-an Sebelum Akhirnya Bangkrut

Kompas.com - 08/06/2022, 09:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pembatalan Perjanjian Perdamaian antara PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines dengan kreditur membuat perusahaan maskapai penerbangan itu semakin dekat dengan pembubaran.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya membatalkan Perjanjian Perdamaian (homologasi) Merpati Airlines dengan kreditur. Sidang putusan itu digelar di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis, 2 Juni 2022.

Pembatalan homologasi ini otomatis membuat status Merpati Airlines resmi dipailitkan (Merpati pailit). Rentetan masalah keuangan, memang jadi sebab utama maskapai ini limbung.

Tercatat, Merpati mengalami kesulitan keuangan sejak 2008 dan sejak 2014 berhenti beroperasi. Di saat bersamaan, utang plus beban bunga semakin menggunung.

Baca juga: KKN Selimuti Garuda Indonesia pada Era Orba

Sejak resmi stop operasi, sejumlah rute penerbangannya pun kemudian diambil alih maskapai lain seperti Susi Air dan Garuda Indonesia.

Kondisi Merpati bangkrut seperti sekarang ini bisa dibilang sangat berbanding terbalik dengan era keemasannya di tahun 1980-an dan 1990-an.

Bahkan di era yang sama, Merpati bersama Garuda, menjadi penguasa langit Indonesia. Garuda menjadi penguasa penerbangan penghubung antar-kota besar, sementara Merpati kebagian menggarap rute-rute perintis.

Berbeda dengan Garuda Indonesia, Merpati memang sejak mulai beroperasi tahun 1962 sudah fokus menggarap rute-rute perintis. Jadi maskapai feeder, mengumpan penumpang ke Garuda Indonesia.

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

Mengusung tagline Jembatan Udara Indonesia, Merpati Nusantara Airlines Berjaya di tahun 1980 hingga 1990-an. Ratusan pesawat pernah memperkuat armada mereka.

Masa kejayaan Merpati

Dikutip dari Kompas TV, saat baru berdiri, dengan bermodalkan DC 3 Dakota, Merpati kemudian terus menambah pesawat ke hangar mereka.

Beberapa pesawat yang ikut membesarkan Merpati Nusantara Airlines diantaranya seri turboprop Vickers Vanguard, Vickers Viscount, Casa 212, CN 235, Twin Otter, juga pesawat angkut versi sipil Hercules L 100 L382G.

Seiring tuntutan zaman, Merpati Nusantara Airlines kemudian memasuki era mesin jet. Boeing 707, Boeing 727, Fokker F-28, Fokker 100, Boeing 737 dan Airbus A310.

Baca juga: Daftar 11 Maskapai Penerbangan RI yang Bangkrut, Garuda Menyusul?

Kuatnya kepak sayap Merpati Nusantara Airlines pernah membuat mereka membuka rute luar negeri. Honolulu, Los Angeles, Jeddah, Manila, Dili dan Darwin pernah mereka singgahi.

Merpati Airline sangat diandalkan warga yang tinggal di pelosok Indonesia. Sebelum muncul maskapai-maskapai swasta yang melayani penerbangan perintis, Merpatilah yang penolong. Harga tiketnya pun relatif terjangkau.

Bahkan di era tahun 1990-an, lazim di banyak rumah penduduk daerah terpencil, ditemukan berbagai aksesoris seperti tas berlogo Merpati yang merupakan bagian dari souvenir yang diberikan gratis kepada para penumpang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com