Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Kejayaan Merpati pada 1990-an Sebelum Akhirnya Bangkrut

Kompas.com - 08/06/2022, 09:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Kejayaan Merpati Nusantara Airlines mulai meredup setelah Indonesia dilanda krisis moneter 1997 yang berujung tumbangnya Orde Baru di tahun 1998.

Dampaknya, Merpati Nusantara Airlines memangkas sejumlah rute dan mengurangi armada mereka.

Masalah finansial dan beban utang serta hadirnya maskapai-maskapai baru kian memperberat langkah Merpati Nusantara Airlines saat memasuki era millennium.

Baca juga: Sisi Kelam Ukraina: Bisnis Surogasi Rahim atau Pabrik Bayi

Puncaknya, Merpati Nusantara Airlines harus menghentikan operasional mereka sejak 1 Februari 2014. Nasib Merpati Nusantara Airlines, memperpanjang daftar maskapai nasional yang tutup buku (Merpati bangkrut).

Menyusul Sempati Air, Bouraq, Jatayu Airlines, Adam Air, Indonesia Airlines dan Batavia Air.

Merpati Nusantara Airlines kini hanya menyisakan bisnis Maintenance Repair and Overhaul (MRO), Training Center, dan kargo.

Respon Erick Thohir

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Merpati Airlines memang sudah seharusnya dilikuidasi atau dibubarkan.

Baca juga: Bisakah Mencantumkan Gelar Akademik di KTP?

Maskapai berpelat merah itu pun sudah masuk dalam daftar 7 BUMN yang akan dibubarkan dan dalam penanganan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.

"Intinya dari 7 perusahaan yang sudah ditargetkan ditutup, ya salah satunya Merpati. Pokoknya sudah ditugaskan untuk PPA fungsinya memperbaiki perusahaan yang kurang baik," terang Erick di kawasan DPR RI.

"Melikuidasi perusahaan yang sudah seharusnya dilikuidasi, apalagi yang sudah tidak beroperasi dari tahun berapa," ujar Erick lagi.

Merpati Airlines sendiri, diketahui sudah tidak beroperasi sejak 2014. Bahkan, sertifikat pengoperasian atau Air Operator Certificate (AOC) Merpati Airlines, yang merupakan syarat utama maskapai untuk terbang, telah dicabut di tahun 2015.

Baca juga: Apa Itu Emas UBS?

Erick Thohir menilai, membiarkan perusahaan yang beroperasi tanpa kejelasan merupakan hal buruk bagi pegawai perusahaan tersebut, maka dengan menutup Merpati Airlines diharapkan bisa segera menyelesaikan persoalan yang pada perusahaan tersebut.

"Jangan sampai kita zalim pada para pekerja yang terkatung-katung, lebih baik diselesaikan," kata dia.

Ia mengatakan, terkait aset-aset yang dimiliki Merpati Airlines, jika memang masih ada yang memungkinkan untuk dimanfaatkkan maka akan disinergikan dengan maskapai pelat merah lainnya.

"Tentu asetnya yang masih kita manfaatkan, ya kita sinergikan. Contoh Merpati ada maintenance-nya, itukan disinergikan dengan Garuda atau Pelita Air, itu bisa kita lakukan," ucap Erick Thohir.

Baca juga: Mengapa Sentra Ramos Sering Dijadikan Merek Beras dan Apa Artinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com