Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 11 Maskapai Penerbangan RI yang Bangkrut, Garuda Menyusul?

Kompas.com - 27/10/2021, 08:37 WIB
Muhammad Idris

Penulis

 

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia tengah di ambang kebangkrutan. BUMN ini terlilit utang jumbo, yakni di atas Rp 70 triliun. Kondisi keuangan semakin babak belur karena anjloknya jumlah penumpang di masa pandemi Covid-19. 

Belum lagi, Garuda Indonesia juga harus melawan berbagai tuntutan PKPU di pengadilan dari para kreditur dan lessor yang bisa berujung pada status pailit. 

Namun, jika menilik ke belakang, sebenarnya sudah banyak maskapai penerbangan di Indonesia yang bertumbangan. Penyebabnya beragam, antara lain masalah keuangan, terjerat utang, salah manajemen, kalah bersaing, kecelakaan pesawat, dan dicabut izinnya oleh pemerintah.

Berikut ini daftar 11 maskapai penerbangan Indonesia yang kini sudah bangkrut:

Baca juga: KKN Selimuti Garuda Indonesia pada Era Orba

1. Adam Air

Di masa jayanya, perusahaan swasta ini sempat disebut-sebut sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier terbaik di Indonesia. Jangkauan rute dan penambahan armada pesawatnya terbilang ekspansif sejak didirikan pada 2002.

Namun, sebuah kecelakaan nahas membuat reputasi Adam Air langsung ambruk seketika. Saat itu, pesawat Adam Air KI 457 rute Jakarta-Manado mengalami insiden kecelakaan di atas perairan Majene setelah hilang dari radar. Semua penumpang dan awaknya yang berjumlah 102 orang meninggal.

Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air.

2. Merpati Airlines

Merpati merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah yang beroperasi sejak era Presiden Soekarno, tepatnya perusahaan ini didirikan pada tahun 1962.

Baca juga: Profil Pelita Air, Maskapai Pengganti Andai Garuda Ditutup

Saat itu, belum ada transportasi mumpuni untuk menghubungkan Indonesia yang berbentuk kepulauan dari Sabang sampai Merauke. Dengan demikian, pemerintah merasa perlu untuk membangun maskapai yang khusus melayani penerbangan-penerbangan perintis.

Pesawat Boeing 737 Merpati di Merauke, Papua.BARRY KUSUMA Pesawat Boeing 737 Merpati di Merauke, Papua.

Selama puluhan tahun, Merpati mengalami masalah keuangan, tetapi selalu diselamatkan pemerintah. Beberapa kali pemerintah melakukan upaya restrukturisasi. Puncaknya, Merpati berhenti beroperasi pada 2014 akibat terus merugi dan lilitan utang.

Meskipun Merpati sudah berhenti operasi, pemerintah hingga saat ini belum memutuskan untuk melikuidasi maskapai tersebut. 

3. Batavia Air

Maskapai bernama PT Metro Batavia ini mulai beroperasi pada 5 Januari 2002. Batavia Air tak hanya melayani penerbangan domestik, tetapi juga sejumlah rute internasional dengan menggunakan pesawat Airbus A330-300 dan A320-200.

Pada 30 Januari 2013, Batavia Air dinyatakan pailit oleh PN Jakarta Pusat karena ada permohonan yang diajukan perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC). Sejak itu, maskapai tersebut berhenti beroperasi dan bangkrut. 

Pesawat Batavia Air parkir di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (31/1/2013). Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam putusannya No. 77/pailit/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 30 Januari 2013 menyatakan Batavia Air pailit sehingga menyebabkan seluruh kegiatan operasional bisnis penerbangan Batavia Air ditutup mulai pukul 00.00 WIB pada 31 Januari 2013.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Pesawat Batavia Air parkir di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (31/1/2013). Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam putusannya No. 77/pailit/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 30 Januari 2013 menyatakan Batavia Air pailit sehingga menyebabkan seluruh kegiatan operasional bisnis penerbangan Batavia Air ditutup mulai pukul 00.00 WIB pada 31 Januari 2013.

Baca juga: Pemerintah Diam-diam Siapkan Maskapai Pelita, Andai Garuda Ditutup

4. Sempati Air

Maskapai ini didirikan pada Desember 1968 dan beroperasi pada Maret 1969 dengan nama PT Sempati Air Transport. Maskapai ini melakukan ekspansi yang besar selama akhir 1980-an hingga 1990-an.

Sempati Air pun sempat melayani rute penerbangan berjadwal ke Singapura, Kuala Lumpur, dan Manila. Maskapai ini juga dikenal dengan pelayanannya yang prima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com