Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buana Finance Targetkan Kucurkan Pembiayaan Baru Rp 2,58 Triliun pada 2022

Kompas.com - 09/06/2022, 10:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Pembiayaan PT Buana Finance Tbk (BBLD) menargetkan pembiayaan baru pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 2,58 triliun.

Tercatat pada tahun 2021, perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 1,94 triliun.

Adapun jumlah ini naik sebesar 64,42 persen secara tahunan dibandingkan periode 2020 sebesar Rp 1,18 triliun.

Baca juga: Ditopang Pembiayaan Mobil Bekas, Kinerja Buana Finance Meningkat

Sementara itu, dari sisi pendapatan, perseroan memiliki target dapat menembus angka Rp 605 miliar. Sedangkan dari laba bersih, perseroan ingin angkanya pada tahun 2022 sebesar Rp 37 miliar.

Direktur Buana Finance Herman Lesmana menjelaskan, dalam upaya mencapai target tersebut, pihaknya pertama-tama melihat kondisi makro dan mikro.

"Karena pandemi melandai, kelihatan di sektor konsumtif seperti kendaraan otomotif itu meningkat pertumbuhannya. Merek dan tipe baru diluncurkan, di samping itu daya beli masyarakat juga kembali," kata dia dalam paparan publik, Rabu (8/6/2022).

Herman menyebutkan, harga kendaraan saat ini masih dinilai wajar. Hal ini membuat masyarakat masih ingin membeli kendaraan baru.

Baca juga: Pembiayaan Baru BFI Finance Kuartal I 2022 Capai Rp 4,8 Triliun

Di samping itu, masyarakat yang membeli mobil bekas juga mengalami peningkatan. Menurut dia, ada segmen-segmen masyarakat yang akan membeli sesuai dengan daya belinya masing-masing.

"Ini yang kami lihat market share-nya masih cukup besar. Seiring dengan itu, perseroan menargetkan secara agresif tapi terukur, atau disebut moderat," imbuh dia.

Dalam paparan publik, pembiayaan konsumen Buana Finance masih mendominasi sebesar 73,27 persen pada tahun 2021.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 64,02 persen merupakan porsi dari kendaraan bekas. Sementara kendaraan baru mengambil porsi sebanyak 35,98 persen.

Dari sisi sewa pembiayaan, Herman menjelaskan, sektor pertambangan masih mendominasi dengan portofolio sebesar 9,8 persen. Kemudian, diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 5,22 persen dan jasa sebesar 4,5 persen.

"Kami akan meningkatkan pembiayaan juga berkolaborasi baik di alat berat ataupun di kendaraan roda empat," tandas dia.

Baca juga: Adira Finance Catatkan Pembiayaan Baru Tumbuh Rp 7,2 Triliun pada Kuartal-I 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com