Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

B20: Keterlibatan Perempuan Sumbang 28 Triliun Dollar AS bagi PDB Dunia

Kompas.com - 13/06/2022, 13:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaum perempuan mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global sebesar 28 triliun dollar AS.

Pertumbuhan ini berpotensi muncul jika perempuan diberi keterlibatan yang setara di dalam ekonomi global. Sayangnya saat ini, masih ada kesenjangan yang nyata, diperparah dengan pandemi Covid-19.

Chair of B20 Women in Business Action Council (WiBAC) Ira Noviarti mengatakan, dunia perlu membuat kebijakan untuk lebih banyak melibatkan perempuan dalam sektor ekonomi.

"Diperlukan rekomendasi dan kebijakan yang bisa diterapkan secara terstruktur untuk menjembatani kesenjangan tersebut,” kata Ira Noviarti dalam siaran pers, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: Pemerintah Diminta Beri Kesempatan dan Peran ke Pengusaha dalam B20

Ira tak memungkiri, tingkat kesenjangan pada partisipasi gender karena pandemi Covid-19 terus memburuk. Untuk memutus rantai kesenjangan, dunia membutuhkan waktu lebih lama, yakni dari 99,5 tahun menjadi 135 tahun.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh B20 WiBAC, sekitar 23 persen pekerja perempuan akan bahkan harus meninggalkan pekerjaan saat pandemi.

Pekerjaan yang dijalani oleh perempuan juga memiliki risiko lebih karena adanya 19 persen over representation di dalam sektor yang terdampak langsung oleh pandemi, seperti sekolah, tempat penitipan anak, dan lainnya.

Hal-hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan dan kesejahteraan banyak keluarga. Dalam skala global, melemahkan kondisi ekonomi dunia.

Kesenjangan ini terus dirasakan oleh pekerja perempuan, misalnya, representasi perempuan di posisi manajerial yang masih lebih sedikit dibanding laki-laki, kesenjangan besaran penghasilan antara perempuan dan laki-laki, serta minimnya peraturan terkait kekerasan terhadap perempuan," jelas Ira.

Oleh karena itu kata Ira, diperlukan aksi nyata dari para pemangku kepentingan dalam waktu cepat. Agar peluang tersebut tidak terlewatkan, Gugus tugas B20 Women in Business Action Council (WiBAC) mengusulkan kebijakan dan aksi untuk memajukan perempuan.

Wanita yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk ini juga menyebut, B20 WiBAC merekomendasikan serangkaian kebijakan dan aksi yang dibagi menjadi tiga pilar.

Untuk membahas masalah ini, B20 Women in Business Action Council Side menggelar event Accelerating Inclusion of Women MSME’s in the Global Economy pada 17 Juni nanti.

“Aspirasi kami di ’B20 Women in Business Action Council’ adalah bahwa di masa depan akan lebih banyak perempuan yang memimpin, berpartisipasi, dan memiliki akses ke peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik," ucap dia.

Pertama, memberdayakan kemampuan wirausaha wanita dengan mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan.

Kedua, mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan, dengan cara mempercepat akses perempuan pada lingkup digital/STEM, serta memperkuat keterampilan untuk mengambil pada posisi-posisi pimpinan yang diperkuat dengan laporan berbasis gender.

Terakhir, mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua. Hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, termasuk di masyarakat pedesaan.

Lalu, membangun kebijakan sistematis untuk menghindari kekerasan berbasis gender dan membantu korban kekerasan.

"Didukung seluruh anggota, saya harap seluruh rekomendasi kebijakan yang nantinya kami rumuskan akan mampu melahirkan generasi perempuan-perempuan yang skillful, resilient, dan berdaya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional maupun global,” beber Ira.

Baca juga: Simak, Ini Tips Jitu UMKM Perempuan Punya Bisnis Sukses Pasca Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com