Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Politisasi Berlebihan Bisa Berdampak Buruk Bagi Iklim Investasi di Startup

Kompas.com - 13/06/2022, 21:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai investasi Telkom melalui Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk selain menguntungkan dari sisi capital gain, investasi tersebut juga menjanjikan kolaborasi bisnis yang berdampak pada peningkatan revenue Telkom.

Menurut dia, proses investasi Telkomsel di GOTO telah memenuhi semua ketentuan dan melalui proses persetujuan banyak pihak. Termasuk restu dari Singtel, BUMN SIngapura yang merupakan pemilik 35 persen saham Telkomsel.

"Justru kita perlu mengapresiasi Telkomsel atas kebijakannya berinvestasi di GOTO, karena GOTO adalah market leader dan jangkar utama ekonomi digital di negeri ini. Sungguh aneh apabila perusahaan telekomunikasi sebesar mereka tidak ikut berinvestasi di perusahaan yang menjadi penentu masa depan ekonomi digital, akan menjadi penyesalan di kemudian hari,” ujar Piter dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).

Baca juga: GOTO Punya Waktu 1 Tahun untuk Melakukan Penambahan Modal

Piter menambahkan, dari sisi pergerakan harga saham, Telkomsel berpotensi meraup untung besar. Pasalnya, saat ini harga saham GOTO sudah melampaui harga saat IPO di Rp 338, sementara saat Telkomsel berinvestasi harga sahamnya sebesar Rp270 per lembar.

"Floating loss Telkom adalah awal mula dari semua kekisruhan ini, lalu dibuat melebar dan kemudian dipolitisasi secara berlebihan. Isu awalnya sudah terjawab, lalu apa lagi motivasi mereka? yang perlu diingat, politisasi berlebihan akan berdampak buruk terhadap iklim investasi startup yang justru saat ini menghadapi tantangan berat. GOTO perusahaan tangguh, tapi startup atau calon-calon unicorn belum sekuat itu dan membutuhkan investasi,” kata Piter.

Sementara itu, pengamat ekonomi politik UIN Syarif Hidayatullah Dani Setiawan mencium bau tak sedap dari manuver para politisi di kasus investasi Telkom di GOTO. Tujuan mereka bukan lagi mempersoalkan investasinya, tapi menyerang Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga: Ini Strategi GOTO untuk Dorong Profitabilitas

"Pilpres memang masih 2 tahun lagi, tapi upaya jegal menjegal sudah berlangsung dari sekarang. Lawan politik Erick melihat peluang di kasus investasi Telkom karena keberadaan Boy Tohir sebagai Komut GOTO," ucapnya.

Dia pun berpendapat, politisasi investasi Telkom di GOTO ini sudah kebablasan. Jika hal ini terus berlanjut dikhawatirkan akan berdampak ke reputasi dua perusahaan tersebut sebagai perusahaan publik.

"Cara cara ini sudah kebablasan dan berbahaya. Bagaimanapun, Telkom dan GOTO adalah perusahaan publik. Reputasi keduanya bisa berantakan kalau politisasi tidak segera dihentikan. Keduanya adalah perusahaan publik, sehingga apapun keputusan investasi atau strategi bisnis sudah melalui banyak proses yang kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan,” kata Dani.

Baca juga: GoTo Masuk IDX30 hingga LQ45, Ini Kata Analis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com