Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 18 Mei, Rata-rata Realisasi Belanja Pemda Kurang dari 25 Persen

Kompas.com - 20/06/2022, 15:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melaporkan, rata-rata realisasi belanja Pemda dalam 3 bulan terakhir hingga Mei 2022 kurang dari 25 persen. Realisasi baru ada di kisaran 21-23 persen.

Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni mengatakan, realisasi belanja pemerintah provinsi hanya 23,96 persen, sementara realisasi belanja pemerintah kabupaten atau kota sebesar 20,37 persen.

Secara keseluruhan, belanja pemerintah daerah meliputi belanja pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota hanya mencapai 21,43 persen hingga akhir Mei 2022. Angkanya lebih kecil dibanding realisasi pada periode yang sama tahun 2021, yakni 23,80 persen.

"Oleh karena itu diharapkan Pemda dapat segera melaksanakan pengeluaran sebagaimana yang telah diatur perundang-undangan," kata Agus dalam Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD di Jakarta, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Bikin Sri Mulyani Jengkel, Ini Alasan Pemda Endapkan Dana di Bank

Adapun untuk mendorong percepatan belanja, Agus meminta Pemda mempercepat belanja pengadaan dini. Belanja untuk tahun 2023, kata Agus, bisa dimulai pada tahun sebelumnya, yakni sekitar Juli-Agustus 2022.

Kemudian, pihaknya meminta Pemda melakukan manajemen kas yang lebih akuntabel. Dana yang mengendap di bank, misalnya, segera direalisasikan tanpa harus menunggu bunga untuk tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Bukan untuk menjadi sumber tambahan PAD, sehingga anggaran yang ada dilaksanakan untuk kegiatan yang memang sudah direncanakan, dengan tidak menunda-nunda kegiatan dan juga mempercepat admnistrasi pertanggungjawaban," beber Agus.

Di sisi lain, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) tiga kali dalam setahun. Terkait hal ini, Agus mengaku sudah menyampaikan radiogram kepada pemda, provinsi, dan kabupaten/kota.

"Apa apa yg pelu kita lakukan, apa yang perlu kita persiapkan. Kemudian kita juga belajar dari evaluasi tahun yang lalu, sehingga di tahun yang berjalan ini tidak akan terjadi lagi," ucap Agus.

Baca juga: Ini Pemda yang Dananya Mengendap di Bank, Ada DKI, Aceh hingga Jabar

Realisasi belanja per provinsi

Berdasarkan data Kemendagri hingga 18 Juni pukul 18.00 WIB, realisasi belanja tertinggi berada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar 44,51 persen, diikuti Provinsi Bengkulu 39,90 persen, Provinsi Banten 41,43 persen, Provinsi Kepulauan Riau 33,72 persen, dan Provinsi Kalimantan Tengah 36,70 persen.

Berdasarkan kota, realisasi belanja tertinggi ada di Sukabumi sebesar 34,26 persen, diikuti Kota Blitar 33,89 persen, Kota Salatiga 30,34 persen, Kota Yogyakarta 30,30 persen, dan Kota Prabumulih 29,78 persen. Kota Bogor berada di urutan ke-8 dengan capaian 28,79 persen.

Lalu berdasarkan kabupaten, realisasi tertinggi berada di Kabupaten Kotabaru sebesar 48,99 persen, diikuti Kabupaten Kulon Progo 38,30 persen, Kabupaten Pati 36,53 persen, Kabupaten Buton Utara 35,56 persen, dan Kabupaten Pidie Jaya 33,61 persen.

Baca juga: Dana Pemda Rp 200 Triliun Ngendap di Bank, Kemendagri Bakal Panggil Sekda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com