JAKARTA, KOMPAS.com - Total utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan berkurang setelah proses restrukturisasi dari 10,1 miliar dollar AS menjadi 5,1 miliar dollar AS atau setara Rp 75,67 triliun.
Dengan demikian, setelah restrukturisasi ini Garuda Indonesia hanya perlu membayar sekitar Rp 75,67 triliun sesuai dengan skema yang telah disetujui dengan kreditur.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penurunan nominal utang Garuda Indonesia ini secara presentase berkurang 81 persen. Namun secara nilai hanya berkurang 50 persen dari total utang sebelum restrukturisasi.
Baca juga: Punya Utang Rp 138 Triliun, Garuda Indonesia Ungkap 8 Skema Pembayaran yang Disiapkan
Perbedaan angka ini dikarenakan skema pembayaran utang Garuda Indonesia dari bank himbara dan bank swasta dikonversikan menjadi long term loan sehingga persentase dari nominal value lebih rendah.
"Kita mendapatkan pengurangan utang sebesar 81 persen, jadi utang secara net percent value yaitu turun 81 persen. Kalau kita gunakan nominal value turunnya 50 persen," ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa (28/6/2022).
"Tapi saya ingin tekankan, proses restrukturisasi di airline lain jarang mendaptakan pemotongan utang sebesar ini. Jadi ini prestasi bisa meyakinkan para kreditur untuk bisa berikan pengurangan utang yang buat neraca lebih sehat ke depan," tambah dia.
Baca juga: Garuda Indonesia Dekati Calon Investor Potensial
Selain restrukturisasi utang tersebut, pemerintah juga akan membantu Garuda Indonesia menyehatkan keuangannya.
Salah satunya dengan cara menyuntikkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun di Kuartal III 2022.
"Sehingga harapannya neraca Garuda mliki ekuitas yang positif. Kami ingin Garuda tahun depan Insya Allah ekuitasnya sudah mulai positif sebab perusahaan yang sehat memang harus ke sana," ucapnya.
Garuda Indonesia juga akan melakukan dua kali right issue yang akan mengurangi kepemilikan saham GIIA oleh pemerintah menjadi 51 persen.
"Ini kami akan lakukan 2 kali right issue dan akan melakukan proses pencairan investor strategis ke depan," kata dia.
Baca juga: Garuda Indonesia akan Turunkan Biaya Kelebihan Bagasi Penumpang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.