Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Vietnam Tumbuh 7,72 Persen di Kuartal II, Didongkrak Ekspor Tekstil

Kompas.com - 29/06/2022, 10:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

HANOI, KOMPAS.com - Vietnam mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,72 persen (year on year/yoy) pada kuartal II tahun 2022.

Kantor Statistik Umum Vietnam mengatakan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) itu dipengaruhi tingginya ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan pulihnya konsumsi masyarakat karena minimnya pembatasan akibat Covid-19.

Dikutip dari Nikkei Asia, Rabu (29/6/2022), pertumbuhan ekonomi Vietnam pada kuartal II 2022 ini jauh lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya, yang mencapai 5,05 persen.

Baca juga: Krisis Ekonomi, Sri Lanka Tutup Satu-satunya Kilang Minyak di Negaranya

Pertumbuhan ekonomi Vietnam di kuartal II juga menandai pembalikan ekonomi dari -6,02 persen di kuartal III 2021 atau pada rentang Juli-September. Terkontraksinya ekonomi pada masa itu dipengaruhi oleh keputusan pemerintah untuk membatasi pergerakan orang, jauh lebih ketat ketimbang negara tetangga.

Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Dipengaruhi Ekspor Tekstil

Besarnya pertumbuhan ekonomi di kuartal II dipengaruhi oleh tingginya nilai ekspor tekstil dan pakaian jadi. Berdasarkan data dari Asosiasi Tekstil dan Pakaian Vietnam, Ekspor komoditas tersebut telah mencapai rekor tertinggi pada 6 bulan pertama.

Di sisi lain, biaya tenaga kerja yang relatif lebih rendah dibanding negara lain telah memposisikan Vietnam sebagai kandidat pertama untuk diversifikasi rantai pasokan selain di China atau lebih dikenal sebagai "China plus satu".

Adapun diversifikasi rantai pasok terjadi seiring memanasnya hubungan dagang antara AS dengan China sejak tahun 2019.

Baca juga: Indonesia Tak Ambruk, Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 Tembus 5,3 Persen

Konflik itu membuat AS dan China sama-sama menerapkan kebijakan tarif bea masuk lebih tinggi untuk barang-barang dari masing-masing negara. Tak heran, banyak produsen AS membangun atau menambah pabrik di Vietnam.

"Selain itu penguncian selama hampir dua bulan di Shanghai telah mendorong kami untuk sementara meningkatkan produksi di Vietnam," kata seorang perwakilan dari pabrik garmen yang berafiliasi dengan asing.

Sementara itu, Kepala Ekonom di Mizuho Research and Technologies, Hiromasa Matsuura menyebut, pertumbuhan ekonomi di Vietnam didorong oleh pemulihan ekonomi dunia.

"Pemulihan ekonomi dunia telah membantu pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh ekspor Vietnam," beber Hiromasa.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Global Berpotensi Lebih Rendah dari Proyeksi BI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com