Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM: Jangan Sampai Transaksi Digital Kita Hanya Jadi Pasar Saja...

Kompas.com - 29/06/2022, 17:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia terus meningkat semasa pandemi Covid-19. Namun selain pandemi, digitalisasi ditopang oleh struktur demografi yang didominasi milenial.

Saat ini, Indonesia memang mengalami bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif mendominasi dibanding penduduk usia lanjut.

Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Fixy mengatakan, struktur demografi yang didominasi milenial memungkinkan adanya pengadopsian teknologi digital dengan sangat cepat. Oleh karena itu dia meminta peluang tersebut dimanfaatkan.

Baca juga: Transaksi Digital Banking Diperkirakan Capai Rp 49.733 Triliun pada 2022

"Itu sebetulnya salah satu kekuatan kita, yang harusnya bisa dimanfaatkan. Jangan sampai transaksi digital kita hanya menjadi pasar saja, tapi yang ditransaksikan produk dari luar," ujar Fixy dalam webinar Bangga UKM dikutip Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Fixy menuturkan, ada banyak manfaat dari digitalisasi. Lewat digitalisasi saat pandemi misalnya, pendapatan dan nilai transaksi UMKM jadi meningkat.

Berdasarkan data CORE, 68 persen UMKM menyatakan adanya peningkatan pendapatan selama pandemi. Selain itu, ia menyebut 41 persen transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara saat ini juga berasal dari Indonesia.

"Yang menarik mereka juga menyampaikan yang dibawa oleh pandemi adalah munculnya digitalisasi. Jadi era pandemi salah satu yang positifnya, blessing in disguise, ada manfaat yang bisa kita ambil, salah satunya adalah pengenalan teknologi informasi, terutama digitalisasi yang punya manfaat lebih," ucap dia.

Baca juga: Melirik Potensi UMKM sebagai Pendorong Ekonomi Kerakyatan

Lebih lanjut dia menuturkan, digitalisasi membuat pencatatan keuangan lebih teratur, serta meningkatkan literasi keuangan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengoptimalkan potensi dan produktivitas UMKM melalui pengembangan digitalisasi.

Dia berharap, banyak UMKM yang makin sukses hingga mampu ekspansi ke luar negeri. Untuk mencapai hal itu, dia meminta UMKM mengenal dan memenangkan pasar di dalam negeri.

Tercatat hingga akhir tahun 2022 pemerintah telah menargetkan 20 juta UMKM dapat onboarding. Saat ini, baru ada sekitar 18,5 juta UMKM yang on boarding. Sebagai informasi, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen.

"Kalau sudah menang di dalam negeri, orang mau berlomba-lomba masuk enggak bisa karena penduduknya sudah bangga pakai produk sendiri, baru kemudian kita go global. Manfaatkan IT, belajar untuk melihat target pasar kita siapa, dan apa media sosial yang mereka pakai karena harus dibangun strategi," sebut Fixy.

Sebagai informasi, pemerintah membuat program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dalam memperluas pemanfaatan dan membangun kesadaran digitalisasi. BBI merupakan gerakan nasional yang dirancang pemerintah dan diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2020.

Baca juga: UMKM Diharapkan Bisa Memperluas Skala Usahanya lewat Digitalisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com