Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Kendala Proyek LRT Jabodebek, Dirut PT KAI: Desainnya Sudah Enggak Benar dari Awal...

Kompas.com - 07/07/2022, 11:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan kendala dalam pembangunan proyek LRT Jabodebek.

Didiek mengatakan, sejak awal desain pembiayaan LRT Jabodebek tidak benar sehingga menjadi beban untuk Persero.

"Karena desainnya sudah enggak benar dari awal, jadi ini lah LRT (Jabodebek) bagian kereta api dan ini akan jadi beban," kata Didiek dalam rapat dengan pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, sebagaimana dikutip dari YouTube Komisi V DPR, Kamis (7/7/2022).

Didiek menjelaskan, proyek LRT Jabodebek dimulai pada 2015 yang lalu, saat itu, salah satu perusahaan kontraktor dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginisiasi pembangunan LRT.

Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek Diundur Jadi Desember 2022, Mulai Beroperasi 2023

Namun, kata dia, dalam perjalanannya pada tahun 2017, kontraktor BUMN kesulitan untuk melakukan penagihan.

"Di 2017 itu lah Menteri Keuangan menyampaikan bahwa keuangan negara tidak memungkinkan untuk mengeluarkan Rp 29,9 triliun untuk membangun ini, tapi pemerintah akan membayar secara mencicil," ujarnya.

Ia menilai, hal tersebut tidak sesuai dengan bisnis model yang diatur dalam aturan perundang-undangan yang ada.

"Jadi projek ini agak aneh karena pemilik proyek Kemenhub, kontraktor Adhi Karya, di Perpres 49 PT KAI sebagai pembayar, kalau dibuka anatomi ini tidak wajar, namun ini dalam rangka menyelesaikan proyek strategi nasional," ucap dia.

Lebih lanjut, ia berharap LRT Jabodebek nantinya dapat membangkitkan angkutan penumpang di wilayah tersebut.

"Dan ini harapan saya LRT Jabodebek dari Jakarta nanti di Dukuh Atas, Bekasi di Bekasi Timur, Depok di Cibubur ini bisa membangkitkan angkutan penumpang," pungkasnya.

Baca juga: Viral, Video Jendela KRL Dilempar Batu hingga Pecah Berserakan, Ini Penjelasan KCI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com