JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan syariah memiliki kesempatan untuk menggenjot pembiayaan kepemilikan rumah (KPR Syariah) pada semester semester II 2023 hingga tahun depan.
Hal ini seiring dengan proyeksi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) yang telah bertahan selama 17 bulan terakhir.
Terkait hal itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menjelaskan, dalam skenario tren kenaikan suku bunga acuan, bank syariah memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional dalam memasarkan pembiayaan kepemilikan rumah atau lebih dikenal dengan KPR syariah.
“Saat BI rate naik, bank konvensional akan dalam posisi mau tidak mau menaikan suku bunga KPR mengikuti pasar [floating]. Bank syariah sudah dalam posisi menjual pembiayaan dengan cicilan tetap, sehingga tidak ada kenaikan cicilan,” kata dia dalam siaran pers, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Bank Sentral Malaysia Kerek Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin
Dari sudut pandang konsumen, kata Amin, cicilan tetap akan lebih menarik dibandingkan dengan produk yang menawarkan suku bunga tak tetap mengikuti suku bunga acuan yang berangsur naik.
Terlebih kondisi perekonomian ke depan dibayangi ketidakpastian tinggi seiring dengan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
“Ada dua kesempatan di sini bagi bank syariah, ambil nasabah baru, atau ambil nasabah existing KPR bank konvensional,” tambah Amin.
Baca juga: Cari Tahu Keuntungan dan Manfaat dari Fasilitas KPR Syariah
Akan tetapi untuk mengambil kesempatan tersebut, dibutuhkan keberanian dan perhitungan yang matang.
Bank syariah bisa bermain lebih agresif dengan menyasar generasi milenial. Namun demikian, salah satu syaratnya adalah berani menawarkan tenor panjang seperti KPR milenial yang diberikan bank konvensional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.