Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Tertekan, IHSG Diproyeksi Kembali Melemah Hari Ini

Kompas.com - 14/07/2022, 06:05 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada sesi perdagangan Kamis (14/7/2022) hari ini, setelah pada sesi perdagangan Rabu (13/7/2022) kemarin ditutup melemah.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, IHSG ditutup melemah 1,15 persen ke level 6.640,99 pada sesi perdagangan kemarin, akibat kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan pada penghujung bulan ini.

“Serta didorong pelemahan bursa saham secara global,” kata dia, dalam risetnya, Kamis.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Tantangan RI Dorong Transisi Energi

Adapun pada sesi perdagangan hari ini, Dennies mengatakan, IHSG diproyeksi melemah. Investor akan mencermati beberapa data ekonomi yang akan berpengaruh pada kebijakan suku bunga ke depan.

“Secara teknikal candlestick membentuk longblack body dengan stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan dengan rentang mencapai support lower bolinger band,” kata dia.

Lebih lanjut ia bilang, untuk level support IHSG diproyeksi bergerak di rentang 6.576-6.608. Sementara itu, level resistance IHSG berada pada rentang 6.699-6.758.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut RI Jangan Baper Jika Dikritik Soal Penurunan Emisi, Kenapa?

Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, IHSG berpotensi tertekan pada sesi perdagangan hari ini.

Menurutnya, pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar ditengah capital inflow yang masih bertahan.

“Selain itu, laporan kinerja emiten serta stabilnya perekonomian masih menjadi penopang pergerakan IHSG hingga saat ini,” ujarnya.

Namun demikian, kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu akan berpengaruh terhadap fluktuasi harga komoditas nasional.

Dengan berbagai sentimen itu, William mengatakan, IHSG diproyeksi melemah dan akan bergerak pada rentang 6.598-6.721.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Terbitkan 10 Juta NIB Lewat OSS

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com